Selasa, November 5


Jakarta

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan rencana peluncuran BBM jenis baru yang rencananya Agustus bulan depan. Sekretaris Jenderal Dadan Kusdiana mengatakan peluncuran BBM baru tak lepas dari isu lingkungan yang terjadi.

Menurut Dadan polusi di beberapa daerah, salah satunya DKI Jakarta cenderung tinggi. Hal itu tak lepas dari konsumsi BBM dengan sulfur tinggi yang dipakai kendaraan di jalan raya.

“Kan kita lihat saja di Jakarta kalau dari sisi lingkungan, dari sisi polusi itu salah satunya dari sisi bahan bakar. Bahan bakar di kita sulfurnya tinggi sampai 2.500 ppm. Padahal kalau kita Euro 4 yang sudah di ASEAN juga diterapkan, sulfurnya 50. Terhadap 2.500 jadi kita 50 kali lipat,” katanya saat ditemui di kantor ESDM, Jumat (19/7/2024).


Pemerintah pun terus mengkaji agar BBM di Indonesia semakin bersih, utamanya di kota yang polusinya tinggi. Dadan juga menyebut BBM baru diproduksi di dalam negeri sambil memastikan kesiapan suplai.

Soal harga jual BBM jenis baru tersebut, Dadan meminta untuk mengecek pada indeks harga internasional. Namun menurut Dadan semakin bagus kualitas BBM maka semakin mahal harganya.

“Kalau per sekarang cek aja di dalam indeks harga internasional, kan bisa dicek. Kalau sulfurnya sekian, dengan yang 50, yang 10, kan makin bagus harganya menyesuaikan,” imbuhnya.

Saat dikonfirmasi apakah pemerintah akan memberi subsidi, Dadan menyatakan pihaknya belum memutuskan. Yang pasti pemerintah tetap mempertimbangkan aspek suplai hingga kemampuan daya beli masyarakat dapat terjaga.

“Kita belum memutuskan seperti apa. Tapi bahwa pemerintah berkeinginan menyediakan BBM yang semakin bersih. Kan pemerintah dari sisi suplai ada masyarakat tetap terjaga, kemampuan terbelinya harus bisa dipastikan ini bisa,” tutupnya.

(ily/hns)

Membagikan
Exit mobile version