Selasa, November 12


Jakarta

Bocah berusia 12 tahun ini mengalami buta permanen. Penyebabnya dipicu pola makannya yang kurang sehat. Terlalu sering makan junk food.

Pola makan pada anak-anak sangat berpengaruh pada tumbuh kembang hingga kesehatan mereka. Baru-baru ini ada kasus yang menimpa seorang bocah di Massachusetts, Amerika.

Dilansir dari DailyMailUK (08/11), bocah yang berkebutuhan khusus ini mengalami gangguan penglihatan setelah pola makannya tak sehat. Sehari-harinya bocah ini hanya mau menyantap burger, donat, kentang goreng dan jus kemasan yang mengakibatkan tubuhnya kekurangan nutrisi.


Kasus ini langsung ditangani di Boston’s Children Hospital, pihak dokter menyebutkan bahwa bocah laki-laki ini memang mengalami Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID).

Ilustrasi Bocah 12 Tahun Foto: Site News

ARFID merupakan gangguan makan yang sering menimpa anak-anak yang mengalami gangguan autistik. Gangguan makan ini terbilang baru tapi penderitanya sudah banyak di Amerika. Salah atu gejalanya adalah penderita tak mau mencicipi berbagai jenis makanan karena rasa takut, tak suka dengan warna, rasa, tekstur sampai aroma makanan tersebut.

Karena kebiasaan makan bocah ini yang tak sehat, penglihatannya mulai menurun sampai mengalami kebutaan permanen. Ketika diperiksa, dokter menyimpulkan bahwa bocah ini mengalami optic atrophy, yang menyebabkan sel-sel saraf optik rusak dalam jangka panjang.

Dokter percaya bahwa hilangnya penglihatan tersebut disebabkan oleh kekurangan vitamin A, vitamin C, vitamin D, tembaga, dan zinc yang parah akibat pola makan anak laki-laki tersebut yang terbatas.

Seperti yang diketahui sebelumnya, kekurangan Vitamin A menjadi salah satu penyebab paling umum yang membuat anak-anak mengalami kebutaan di Amerika.

Bocah 12 Tahun Ini Buta Karena Terlalu Sering Makan Donat dan Burger Foto: Site News

Bocah ini sempat ditolong dengan berbagai suplemen vitamin A, C, D, K dan kalsium hingga zinc selama di rumah sakit. Sang pasien perlahan mau memakan sayur selada hingga keju.

“Sayangnya, kasus optik atrophy yang dialami pasien cukup parah. Sehingga penglihatannya tidak bisa dipulihkan lagi. Jika penyakit ini lebih cepat diketahui, tentu memberikan vitamin dan nutrisi akan membuat penglihatan pasien ini lebih baik,” pungkas dokter di Boston’s Children Hospital.

Sebelumnya ada juga seorang anak perempuan berusia 12 tahun asal Inggris yang mengalami gangguan makan serupa. Anak ini hanya mau mengkonsumsi nugget ayam dari usia 1,5 tahun.

Baca Juga: Anak Ini Hampir 10 Tahun Hanya Makan Nugget, Ini Kisahnya

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version