Sabtu, Maret 15


Bogor

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyegel penginapan Bobocabin Gunung Mas di Cisarua, Bogor pada Kamis (13/3).

Dalam video, Zulhas menyebut bahwa keberadaan penginapan itu merusak lingkungan, yang mengakibatkan gangguan pada produktivitas lahan pangan.

Video pembuka diawali dengan keterangan Zulhas yang menyatakan bahwa Bobocabin menempati area perkebunan teh. Seseorang yang nampaknya menjadi pengelola penginapan itu berusaha untuk menunjukkan surat izin pembangunan, namun Zulhas bersikukuh bahwa keberadaan Bobocabin adalah pelanggaran.


“Kalau ada pertanyaan Menko pangan kok ikut-ikutan (menyegel kawasan wisata)? Lingkungan itu di bawah koordinasi menko pangan, kalau di sini (menunjuk kawasan puncak) sungainya rusak, lingkungannya rusak, yang di sini (bagian hilir) habislah,” ucap Zulhas sambil menjelaskan dengan menggunakan peta.

Penyegelan penginapan Bobocabin Gunung Mas sudah diketahui dan sesuai arahan Presiden Prabowo. Dari 28.000 hektar, ada 145.000 titik yang menjadi tanggung jawab Daerah Alirang Sungai (DAS) Hulu Sungai Ciliwung.

Zulhas tampak berkeliling area penginapan. Ia juga mendirikan papan peringatan yang menjelaskan bahwa area tersebut berada dalam pengawasan pejabat pengawas Lingkungan Hidup.

“Ini masuk pelanggaran berat ya,” kata Zulhas.

Ia menjelaskan bahwa area itu menjadi satu-satunya kawasan yang tidak melakukan perubahan fungsi, seperti kasus Hibisc Fantasy Puncak yang dikelola oleh Jaswita.

Video itu diunggah ke akun TikTok Zulhas. Kolom komentar langsung ramai dengan pertanyaan yang sama, “Mengapa menko pangan mendadak peduli lalu menyegel tempat wisata?”.

Dalam kolom komentar, Zulhas kembali menjelaskan bagaimana jabatannya berkorelasi dengan pelanggaran Bobocabin.

“Bukan mendadak peduli. Hari ini kita dapat tugas menjaga kelestarian lingkungan. Kita koordinasi melakukan perbaikan apa yang bisa kita lakukan,” kata Zulhas dalam kolom komentar.

Zulhas tampaknya cukup aktif membaca komentar-komentar netizen. Salah satu akun agak menyindir dengan menuliskan bahwa aksi itu terlambat melakukan hal itu.

“Tidak ada kata terlambat, selagi masih bisa bertindak. Ada hadis nabi,” walau kita tahu besok kiamat, tapi di tangan ada sebutih benih, tanamlah.” Mari bergerak semampu yang bisa kita lakukan,” tulisnya.

Video tersebut sudah disukai sampai 19,8 ribu akun, dan dibagikan sampai 3.723 kali.

Selain penyegelan Bobocabin Gunung Mas, berikut 10 artikel terpopuler detikTravel lainnya:

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version