Senin, Desember 30

Jawa Timur

BMKG mengatakan gempa bumi yang mengguncang perairan Tuban dipicu oleh keberadaan sesar aktif di Laut Jawa. BMKG menjelaskan gempa ini termasuk dalam kategori dangkal dan jarang terjadi.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter, dua gempa bumi yang terjadi jenis kerak dangkal atau kita kenal shallow crust earth quake akibat aktivitas sesar aktif di dasar Laut Jawa,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dilansir detikJatim, Sabtu (23/3/2024).

“Hasil mekanisme sumber atau bentuk patahan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau mendatar atau disebut strike-slip fault,” sambungnya.


Dalam keterangannya, Daryono mengaku kaget dengan gempa bumi yang terjadi kali ini lantaran gempa terjadi di kawasan dengan kondisi sesar yang belum terpetakan oleh BMKG “Tentu saja ini sebuah kejadian luar biasa. Di mana, sesarnya belum terpetakan dengan kredibel,” ungkapnya.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga belum membeberkan sesar aktif apa yang memicu gempa tersebut. Berdasarkan rilis resmi yang diterima, PVMBG mengatakan kejadian gempa berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Ini berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber gempa dari BMKG.

Kejadian gempa ini juga mengakibatkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di Pulau Bawean. Padahal, menurut data PVMBG, Pulau Bawean terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi rendah. Menurut data Badan Geologi (BG) pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo, Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri dari batupasir dan batugamping) dan dominan endapan Kuarter (terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).

Baca selengkapnya di sini.

Simak juga ‘Penampakan RS Unair Retak dan Atap Pabrik Ambrol Imbas Gempa Tuban’:

[Gambas:Video 20detik]

(taa/dhn)

Membagikan
Exit mobile version