Jakarta –
BMKG Wilayah IV Makassar menduga peristiwa tanah bergerak atau likuifaksi di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), akibat adanya getaran ekskavator saat beroperasi. BMKG menyebut peristiwa itu bukan disebabkan adanya gempa bumi.
Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar Jamroni mengatakan tidak ada gempa sebelum peristiwa likuifaksi terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pergerakan tanah bukan karena getaran gempa.
“Tidak ada (gempa sebelum likuifaksi terjadi), jadi bukan disebabkan oleh getaran gempa,” ujar Jamroni dilansir detikSulsel, Senin (4/11/2024).
Dia menjelaskan kemungkinan likuifaksi terjadi karena air tanah di lokasi cukup dangkal. Selain itu karena ada getaran dari ekskavator pada saat beroperasi sehingga diduga membuat air tanah berubah menjadi cair dan tak mampu menopang beban di atasnya.
“Ini kemungkinan besar di bawahnya jalan yang mau diperbaiki itu kemungkinannya, ada kemungkinan air tanah yang cukup dangkal di situ, kemudian dimungkinkan juga pada saat itu ada getaran dari alat (ekskavator) yang bekerja, sehingga akibat getaran itu, air tanah itu menjadi cair sehingga tidak mampu menopang bagian atasnya,” terangnya.
Jamroni memaparkan likuifaksi biasanya terjadi akibat adanya getaran yang disebabkan oleh gempa bumi. Namun apa yang terjadi di Mamuju Tengah dipastikan peristiwa likuifaksi namun skalanya kecil.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video Ngerinya Likuifaksi di Mamuju: 1 Ekskavator Tertimbun-4 Desa Terisolir
[Gambas:Video 20detik]
(rdp/idh)