Jakarta –
Blake Lively mengajukan pengaduan terhadap lawan main dan sutradara It Ends With Us, Justin Baldoni, atas pelecehan seksual dan dugaan upaya terkoordinasi untuk menghancurkan reputasinya.
Menurut The Hollywood Reporter, tim hukum Baldoni membalas tuduhan itu. Mereka mengecam tuduhan yang memalukan dan salah total.
Menurut pengaduan istri Ryan Reynolds itu, selama pembuatan film kondisi jadi buruk. Bahkan diadakan rapat yang dihadiri semua pihak untuk menanggapi klaimnya tentang lingkungan kerja yang tidak bersahabat.
Tuntutan yang dibahas dalam pertemuan itu, termasuk tidak menunjukkan video atau gambar wanita telanjang kepada Lively; tidak ada lagi penyebutan tentang dugaan kecanduan pornografi; tidak ada lagi diskusi tentang pengalaman seksual di depan Lively dan orang lain; tidak ada lagi penyebutan alat kelamin pemain dan kru; dan tidak ada lagi pertanyaan tentang berat badan Lively.
“Tidak ada lagi penambahan adegan seks di depan kamera oleh BL di luar lingkup naskah yang disetujui BL saat menandatangani kontrak dengan proyek tersebut,” lanjut isi pengaduan itu.
Tuntutan tersebut diterima dan disetujui oleh studio, tapi film tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Sebagian karena konflik mengenai cara memasarkannya.
Bahkan ada tuduhan, Baldoni dan perusahaan terlibat sebuah usaha untuk manipulasi demi menghancurkan reputasinya.
Dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, Lively berkata, “Saya berharap tindakan hukum saya membantu mengungkap taktik pembalasan yang jahat ini untuk menyakiti orang-orang yang berbicara tentang pelanggaran dan membantu melindungi orang lain yang mungkin menjadi sasaran.”
Bryan Freedman, pengacara Baldoni, Wayfarer Studios, dan semua perwakilannya, merilis sebuah pernyataan kepada The Hollywood Reporter, mengecam klaim Lively.
“Sangat memalukan bahwa Lively dan perwakilannya akan membuat tuduhan yang begitu serius dan salah terhadap Baldoni, Wayfarer Studios, dan perwakilannya, sebagai upaya putus asa lainnya untuk ‘memperbaiki’ reputasi negatifnya yang diperoleh dari pernyataan dan tindakannya sendiri selama promo untuk film tersebut,” kata Freedman.
(nu2/nu2)