Jumat, Oktober 11


Jakarta

Keberadaan teknologi kecerdasan buatan atau AI sudah tidak terpisahkan lagi dengan kehidupan sekarang, termasuk di sektor layanan bandara. Seperti apa?

Dalam Indonesia Tourism Outlook, Kamis (10/10/2024) Technology & Digitalization Group Head Pt Angkasa Pura Indonesia Wahyu Cahyadi mengatakan operasional bandara sudah melibatkan AI. Dia mengatakan AI tidak hanya mempermudah petugas dan bandara, namun juga memudahkan penumpang.

“Kami punya CCTV Analytics yang mempermudah petugas melihat kepadatan di beberapa titik. Nanti petugas akan datang dan mengurai kepadatan tersebut. Kita juga berkoordinasi dengan maskapai, apabila kepadatan terjadi waiting point, maka kita akan minta maskapai untuk menambah konter lagi,” ujar Wahyu.


Kecanggihan CCTV Analytics juga digunakan untuk mendeteksi ancaman bahaya di bandara. AI pun diprogram untuk mengenali beberapa gerak mencurigakan dan berpotensi membahayakan.

“CCTV Analytics ini sudah kita training supaya dia mengenal suspicious behavior. Jadi kalau melihat penumpang yang bolak-balik di kotak itu saja atau yang meninggalkan barang barangnya cukup lama bisa terdeteksi. Juga misalnya ada anomali asing yang mencurigakan di bandara. Nah ini bisa membantu rekan-rekan keamanan untuk segera mengambil tindak lanjut,” kata dia.

Saat ini bandara Soekarno Hatta sedang melakukan uji coba autogate di terminal 3. Nah, ini adalah salah satu pemanfaatan AI yang memudahkan wisatawan untuk check in lebih cepat. Saat ini teknologi biometrik adalah AI tercanggih yang dimanfaatkan di bandara.

Dengan adanya autogate, traveler tak perlu lagi menunjukkan dokumen fisik (KTP atau boarding pass) dan bertatap muka saat check ini. Cukup dengan menunjukkan wajah ke mesin dan nanti datamu akan disesuaikan hingga gate terbuka.

“Dengan teknologi ini kita tak hanya mempercepat saja, namun juga mengurangi penggunaan kertas dan dokumen cetak,” ujar Wahyu.

Selain memanfaatkan CCTV Analytics dan biometrik, saat ini Angkasa Pura juga mengembangkan aplikasi ‘Traveling: Injourney Airport’. Aplikasi yang memanfaatkan AI ini akan memberikan kemudahan wisatawan mencari informasi seperti, rekomendasi perjalanan hingga informasi akurat seputar penerbangan dan bandara.

Bicara soal kecanggihan biometrik, traveler harus tahu nih, salah satu bandara yang paling canggih dalam memanfaatkan AI adalah Korea Selatan.

“Teknologi Korea Selatan terkait biometrik terbaik di dunia. Mulai dari CCTV hingga gate-nya salah satu terbaik. Warga Korea kan suka operasi plastik dan satu orang bisa beberapa kali melakukan operasi. Nah, untuk mengidentifikasi perubahan ini butuh teknologi canggih yang menunjukkan dia adalah orang yang sama,” kata dia.

“Jadi bagi warganya yang sering operasi plastik, tak perlu lagi mendaftarkan wajah terbarunya. Juga negara China juga bagus karena di sana datanya terintegrasi dengan pemerintah. Jadi untuk mengidentifikasi wajah sangat cepat,” ujar CMO dan Coufounder Feedloop AI Muhammad Ajie Santika.

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version