Jumat, November 1


Manchester

Latar belakang pemilihan Ruben Amorim dinilai mirip-mirip dengan Erik ten Hag. Yang jadi tanda tanya, ia akan memaksimalkan skuad yang ada atau belanja sendiri?

Amorim diperkirakan gabung Manchester United saat jeda internasional tengah November ini. Pelatih Sporting itu disebut-sebut sudah menyepakati kontrak 2,5 tahun untuk menggantikan Ten Hag yang dipecat pekan ini.

Melihat situasinya, pemilihan Amorim dinilai mirip dengan Ten Hag. Keduanya sama-sama sukses melatih di liga yang lebih ‘kecil’ dibandingkan Inggris –Ten Hag melatih Ajax di Belanda dan Amorim menangani Sporting di Portugal.


Amorim juga punya ide permainan yang khas, dengan mengusung gaya pressing agresif dengan garis pertahanan tinggi dan memainkan umpan-umpan pendek. Pola utamanya adalah tiga bek, dengan berbagai variasinya.

Namun begitu juga dengan Ten Hag saat menangani Ajax. Ia kala itu diharapkan bisa menanamkan filosofi permainannya ke MU, tapi gagal terjadi dan justru kerap dikecam karena timnya tak punya identitas.

Ini kemudian turut menghadirkan tanda tanya buat Amorim. Bisakah ia menanamkan idenya ke MU, yang skuadnya praktis dibentuk untuk Ten Hag. Atau ia sudah dapat jaminan untuk mendatangkan pemain-pemain pilihannya di bursa transfer Januari nanti?

“Kita perlu menghormati setiap manajer yang datang ke klub. Dia sudah bekerja dengan baik, memenangi trofi-trofi di sana, dan dia punya pemikiran yang sangat jernih terkait filosofi dan bagaimana ia ingin bermain,” kata mantan bek MU Jaap Stam.

“Tapi itu juga jadi topiknya saat Erik gabung United. Jadi kurang lebih situasinya sama. Dia memainkan gaya yang berbeda di Portugal dengan lima pemain di belakang atau variasinya dengan dua wingback.”

“Selalu ada tanda tanya itu, akankah dia memakai pemain-pemain yang sama dengan Erik? Apakah klub akan mendatangkan pemain-pemain baru di Januari? Mereka butuh mendukung manajer yang baru,” tambahnya dikutip Metro.

Erik ten Hag membelanjakan 600 juta paun lebih untuk perekrutan pemain. Namun pembelian-pembeliannya mengundang kritik karena kerap tak sepadan, semisal dalam transfer Antony (pembelian termahalnya) dan Casemiro.

(raw/nds)

Membagikan
Exit mobile version