Selasa, April 1

Jakarta

Co-founder Microsoft, Bill Gates menjual kapal yacht mewahnya. Tapi mungkin alasannya bukan karena miliarder ini butuh duit.

Meskipun memiliki kekayaan bersih hampir US$ 128 miliar (Rp 2.049 triliun), Gates berada di peringkat 9 dalam Indeks Miliarder Forbes. Hal itu merupakan sebuah penurunan yang signifikan dari posisi sebelumnya di peringkat 7 sebulan yang lalu. Itu adalah peringkat terendahnya sejak tahun 1990 ketika ia berada di peringkat 16.

Dilihat dari Yahoo Finance, Rabu (15/5/2024) Bill Gates dikenal tidak hanya karena kekayaannya yang luar biasa, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap lingkungan, yang membuat kepemilikan kapal pesiarnya agak kontroversial. Pada tahun 2021, ia membayar sekitar US$ 25 juta atau 401 miliar rupiah untuk kapal pesiar pertamanya, Wayfinder.


Kapal itu merupakan sebuah katamaran sepanjang 74 meter yang dibangun oleh Astilleros Armon. Kapal pesiar ini dirancang sebagai kapal bayangan, biasanya menemani kapal induk yang lebih besar, yang hingga saat ini, tidak diungkapkan kepada publik.

Kapal induk yang disebut sebagai Project 821 ini sedang dibangun di Feadship. Kapal ini akan menjadi salah satu kapal pesiar terbesar dan termewah yang pernah dibuat oleh galangan kapal ini. Dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun 2024, Project 821 memiliki panjang 118 meter dengan volume internal kotor melebihi 7.000 gross ton.

Detail tentang kapal pesiar ini masih dirahasiakan, tetapi bocoran terbaru mengungkapkan bahwa kapal ini dijual seharga 600 juta Euro (Rp 9 triliun). Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada kapal-kapal yang pernah dibuat oleh Feadship sebelumnya, mungkin karena kondisinya yang belum selesai memberikan kesempatan kepada calon pembeli untuk memodifikasi kapal pesiar tersebut.

Bersamaan dengan Project 821, Wayfinder juga terdaftar untuk dijual dan terlihat di pasar carteran awal tahun ini, yang menunjukkan adanya perubahan dalam pendekatan Gates terhadap aset-asetnya.

Alasan di balik penjualan tersebut tidak disebutkan, sehingga menimbulkan spekulasi tentang motifnya. Beberapa pihak berpendapat bahwa biaya pemeliharaan dan operasional kapal-kapal mewah tersebut tidak masuk akal, sementara pihak lain berspekulasi bahwa Gates mengintensifkan komitmennya pada isu-isu lingkungan.

Pernyataan-pernyataannya di masa lalu telah menyoroti kesadarannya akan jejak karbonnya yang besar.Hal ini terutama dari penerbangan pribadi, dan upayanya yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan.

“Meskipun saya tidak peduli di mana peringkat saya dalam daftar orang terkaya di dunia, saya tahu bahwa ketika saya berhasil memberi, saya akan turun dan akhirnya keluar dari daftar selamanya,” kata Gates dalam sebuah artikel blog Gates Notes tahun 2022 yang memperkuat komitmennya terhadap filantropi.

Hal itu sejalan dengan tujuan lamanya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya kepada Bill & Melinda Gates Foundation. Langkah-langkah ini dapat menandakan keselarasan yang lebih dalam antara gaya hidup Gates dengan dukungannya terhadap keberlanjutan dan pengurangan konsumsi.

Menjual kapal pesiar dapat dilihat sebagai contoh Gates dalam mengurangi konsumsi barang mewah untuk mengurangi dampak lingkungannya, memperkuat kredibilitasnya sebagai aktivis iklim di tengah meningkatnya keprihatinan global atas perubahan iklim.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video “Bill Gates Sambut Janji Donasi Arab Saudi Perangi Polio
[Gambas:Video 20detik]

(fay/fay)

Membagikan
Exit mobile version