Selasa, September 24


Jakarta

Setiap lokomotif penarik rangkaian kereta selalu dilengkapi dengan bumper berwarna merah untuk menghalau atau menyingkirkan rintangan pada jalan rel kereta. Namun kenapa bumper lokomotif ini harus berwarna merah? Hal ini pun sempat menjadi pertanyaan netizen, bahkan banyak yang menduga-duga sendiri alasannya.

Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan warna merah pada bumper lokomotif rangkaian kereta memiliki beberapa alasan. Namun semua alasan ini terutama terkait dengan faktor keselamatan.

“Penggunaan warna ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan visibilitas dan mencegah kecelakaan di jalur kereta api,” terang Ixfan kepada detikcom, Selasa (24/9/2024).


Ia menjelaskan merah adalah warna yang mudah dikenali dari jauh karena memiliki kontras tinggi dengan lingkungan sekitar, khususnya di sekitar jalur kereta api. Selain itu warna ini juga cukup mudah terlihat meski dalam kondisi gelap ataupun cuaca buruk.

“Ini (warna merah pada bemper) membantu orang lain, seperti pejalan kaki atau pengemudi kendaraan, untuk segera melihat lokomotif yang mendekat,” ucapnya.

Selain itu menurutnya secara universal, warna merah sering dikaitkan dengan peringatan atau bahaya. Sehingga saat lokomotif kereta bergerak mendekat, orang yang melihat dapat dengan mudah tahu bahwa dirinya dalam kondisi berbahaya dan perlu menghindar dengan segera.

“Dengan bemper lokomotif berwarna merah, ini memberikan sinyal visual bahwa ada kendaraan besar dan berat yang mendekat, dan orang-orang harus berhati-hati,” jelas Ixfan.

Karena dua alasan inilah menurut Ixfan banyak perusahaan kereta api di berbagai negara juga menggunakan warna merah pada bumper lokomotif sebagai standar keselamatan, termasuk PT KAI (Persero) di Indonesia.

“Di banyak negara, warna merah pada bagian depan kendaraan atau mesin, terutama di sektor transportasi, sudah menjadi standar yang diatur untuk mematuhi peraturan keselamatan,” pungkasnya.

Lihat juga Video: Sederet Fakta soal 4 Orang Tewas Tertabrak Kereta di Karawang

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Membagikan
Exit mobile version