Senin, Oktober 14


Jakarta

Pemerintahan Joe Biden melonggarkan target transisi kendaraan listrik dalam peraturan emisi terbaru. Hal ini memungkinkan pabrikan lebih banyak memproduksi kendaraan hibrida plug-in (PHEV).

Dikutip dari laman Reuters, U.S. Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengklaim polusi akan berkurang setara dengan proyeksi awal jika aturan emisi gas buang tidak dilonggarkan.

Akan tetapi, pemeriksaan yang dilakukan Reuters menunjukkan kelonggaran ini akan meningkatkan polusi karena adanya penundaan batas emisi yang ketat dan masih digunakannya formula usang untuk kendaraan plug-in hybrid.


Alih-alih menargetkan dua pertiga kendaraan baru menjadi kendaraan listrik pada tahun 2032, target tersebut diturunkan, sehingga memungkinkan produsen mobil untuk dapat memproduksi lebih banyak kendaraan hibrida berbahan bakar bensin-listrik.

Tujuan Awal Aturan Emisi EPA

Proposal awal EPA menargetkan 67% kendaraan baru akan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2032, sementara aturan terbaru memproyeksikan adopsi kendaraan listrik hanya berkisar antara 35% hingga 56% pada tahun 2032 nanti.

Perubahan ini memberikan fleksibilitas kepada produsen mobil untuk memproduksi dan menggunakan mesin hibrida lebih banyak. Di sisi lain, beberapa produsen mobil berpendapat bahwa aturan yang lebih ketat akan menghambat inovasi kendaraan plug-in hybrid.

EPA awalnya ingin mengganti formula emisi untuk plug-in hybrid dengan ukuran berdasarkan data nyata tentang pengisian daya, tetapi di bawah tekanan dari produsen mobil, mereka memutuskan untuk menundanya hingga tahun 2031.

Sehingga para produsen mobil ini tentunya akan mendapatkan manfaat besar dari aturan yang mendukung kendaraan hibrida ini. Aturan ini juga menjadi angin segar bagi produsen yang memproduksi 4xe seperti Jeep Wrangler dan Grand Cherokee, yang bisa memilih untuk memproduksi kendaraan hybrid atau plug-in hybrid.

Ilustrasi Ngecas Mobil Listrik Toyota bZ4X di SPKLU Ultrafast Charging 200 kW Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

Dampak Pelonggaran Aturan ini

Dampak besar dari pelonggaran regulasi ini dinilai akan menguntungkan produsen mobil tertentu karena bisa meningkatkan produksi kendaraan plug-in hybrid. Karena saat ini penjualan mobil hybrid di AS hanya mencapai 2%.

Di sisi lain, para pemerhati lingkungan khawatir hal ini tidak efisien dan efektif untuk mengurangi emisi gas buang. Akan tetapi, EPA menegaskan aturan mereka tidak akan memberikan insentif pada kendaraan plug-in yang tidak efisien.

Kendaraan listrik memang tanpa emisi knalpot, namun polusi kendaraan hibrida justru bervariasi. Seperti Jeep Wrangler 4xe, plug-in hybrid paling populer di AS, memiliki daya besar tetapi efisiensi baterainya dipertanyakan. Meskipun memiliki tenaga yang kuat, jangkauan listriknya pendek dan efisiensinya menurun setelah beralih ke mode bensin.

Lalu apa arti kelonggaran aturan emisi di AS ini?

Analisis Reuters menyimpulkan bahwa longgarnya aturan emisi EPA terjadi di tengah tekanan politik pada Presiden AS, Joe Biden, yang berusaha untuk terpilih kembali pada bulan November nanti.

Michigan, pusat industri otomotif, menjadi fokus penting bagi kedua kandidat, Biden dan Donald Trump. EPA menegaskan bahwa meskipun standarnya tidak seketat yang diusulkan, mereka masih memerlukan pengurangan polusi yang signifikan.

Perbedaan antara proposal awal dan aturan akhir akan semakin kecil seiring berjalannya waktu, menurut Badan tersebut. Proyeksi hingga tahun 2055 menunjukkan bahwa aturan akhir akan menghasilkan pengurangan emisi karbon sebesar 94%.

Namun, belum jelas apakah pembatasan ketat pada emisi yang baru ini akan bertahan di masa pemerintahan mendatang setelah tahun 2030.

Lama sebelumnya, para produsen mobil pernah melobi untuk menunda dan melemahkan peraturan emisi selama beberapa tahun, terutama saat transisi antara pemerintahan Obama dan Trump.

Pada 2011, produsen mobil Detroit setuju untuk mendukung standar emisi yang lebih ketat setelah pembicaraan dengan pemerintahan Obama.

Namun, setelah Trump menjabat pada 2017, industri ini berhasil meyakinkan pemerintah untuk melemahkan peraturan sebelum ketentuan yang paling ketat mulai berlaku.

Jadi bagaimana detikers melihat tarik ulur aturan emisi yang diterapkan di negeri Paman Sam? Jangan lupa untuk berikan pendapat di kolom komentar.

Simak Video “Takut AS Dibanjiri Mobil Listrik Asal China, Ini Kebijakan Joe Biden
[Gambas:Video 20detik]
(lth/rgr)

Membagikan
Exit mobile version