Jumat, Januari 10


Jakarta

Belum lama ini Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit pendidikan atau hospital based. Program tersebut diharapkan dapat mempermudah pendidikan dokter spesialis dan mengatasi masih kurangnya dokter spesialis di Indonesia.

Jika sebelumnya dokter spesialis hanya diproduksi melalui 24 fakultas kedokteran di Indonesia, saat ini 420 rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia juga dapat terlibat dalam produksi dokter spesialis.

Demi menjaga standar pendidikan seluruh Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Akreditasi Pendidikan Dokter Spesialis atau Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME) serta ACGME International. Badan internasional tersebut nantinya akan ikut membantu pemanduan standar pendidikan dokter spesialis di Indonesia.


“ACGME yang mengawasi standar Pendidikan Kedokteran Spesialis untuk rumah sakit pendidikan di Amerika Serikat. Banyak di antaranya yang sudah diakui kualitasnya di seluruh dunia,” kata Menkes Budi.

“Telah terlibat untuk membantu menyelaraskan standar pendidikan GME (pendidikan kedokteran spesialis) Indonesia dengan institusi-institusi terhormat ini. Kami mengandalkan keahlian mereka untuk memandu standar pendidikan kami,” sambungnya.

Dalam acara peresmian PPDS Hospital Based beberapa waktu lalu Menkes Budi mengatakan Indonesia masih kekurangan kurang lebih 30 ribu dokter spesialis di seluruh Indonesia. Ia mengatakan Indonesia saat ini hanya memproduksi sekitar 2.700 dokter setiap tahunnya.

Kondisi ini membuat Indonesia butuh waktu sekitar 10 tahun untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis.

“Jadi butuh tahun 10 tahun lebih (untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis) dan itu terjadi terus setiap tahun. Sebagai komparasi Inggris yang penduduknya 50 juta, hampir seperenam dari penduduk Indonesia produksi dokter spesialisnya itu sampai 12 ribu per tahun hampir lima kali lipat dari produksi di Indonesia,” ujarnya.

“Kami lihat itu memang karena sistemnya beda, itu sebenarnya oleh karena itu pada kebijakan ini kami membuka pendidikan berbasis rumah sakit dan kolegium karena ini memang yang dilakukan standar seluruh dunia,” tandas Menkes Budi dalam peluncuran Hospital Based di RSAB Harapan Kita, Senin (6/5/2024).

Simak Video “Momen Presiden Jokowi Luncurkan PPDS Berbasis Rumah Sakit
[Gambas:Video 20detik]
(avk/up)

Membagikan
Exit mobile version