Jumat, Desember 27

Jakarta

Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid, dan Menteri Dalam Negeri Australia dan Menteri Industri Kreatif Australia Tony Burke bertemu untuk memperkuat kemitraan strategis di bidang keamanan siber. Pertemuan ini dalam upaya menghadapi tantangan global di era digital.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan siber Indonesia dengan mengadopsi pengalaman dan praktik terbaik dari Australia.

Meutya menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk mendapatkan best practice Australia dalam membangun ekosistem keamanan siber yang tangguh.


“Australia memiliki kementerian khusus yang menangani keamanan siber, dan pendekatan ini terbukti efektif. Kami ingin mengadopsi praktik-praktik tersebut untuk memastikan keamanan digital, khususnya dalam melindungi layanan pemerintah serta mendukung transformasi digital nasional,” ungkap Meutya, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).

Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Burke, di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). Meutya juga menekankan pentingnya kerja sama ini untuk mencegah insiden siber besar seperti yang pernah terjadi di Indonesia.

“Keamanan siber adalah prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kami melihat Australia sebagai mitra strategis untuk berbagi pengetahuan dan teknologi guna memperkuat infrastruktur digital kami,” kata Meutya.

Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke menyambut baik komitmen Indonesia untuk memperluas kolaborasi di bidang ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama bilateral dalam menghadapi ancaman siber lintas negara.

“Keamanan siber adalah tantangan global yang membutuhkan pendekatan lintas batas. Australia sangat menghargai kemitraan ini dan siap berbagi pengalaman untuk memperkuat keamanan siber Indonesia,” ujar Burke.

Dalam kesempatan ini, Meutya didampingi Wamenkomdigi Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, dan Plt Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Ismail. Sementara Tony Burke hadir bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dan Sekretaris Departemen Urusan Dalam Negeri Australia Stephanie Foster.

Kerja sama strategis ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat keamanan digital kedua negara, sekaligus membuka jalan bagi kemitraan teknologi yang lebih luas di masa depan.

(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version