Senin, Februari 24

Jakarta

Pengguna Apple di Inggris dilaporkan sudah tidak bisa lagi mengakses salah satu fitur perlindungan keamanan data Apple yakni Advanced Data Protection (ADP). Dengan fitur tersebut, memungkinkan pengguna untuk menambahkan enkripsi end-to-end opsional ke berbagai data iCloud.

Keputusan Apple ini dilakukan di tengah adanya perselisihan yang sedang berlangsung antara Apple dan pemerintah Inggris. Diketahui Inggris mewajibkan Apple untuk membuat ‘pintu belakang’ atau backdoor agar pemerintah Inggris dapat mengakses data ter-enkripsi pengguna secara global.

“ADP melindungi data iCloud dengan enkripsi end-to-end, yang berarti data hanya dapat didekripsi oleh pengguna yang memilikinya, dan hanya pada perangkat terpercaya mereka,” kata Apple yang dikutip detikINET dari Engadget, Minggu (23/2/2025).


“Kami sangat kecewa karena perlindungan yang diberikan oleh ADP tidak akan tersedia bagi pelanggan kami di Inggris mengingat pelanggaran data dan ancaman lain terhadap privasi pelanggan yang terus meningkat. Apple tidak dapat lagi menawarkan Advanced Data Protection (ADP) di Inggris Raya kepada pengguna baru,” demikian pemberitahuan yang menjelaskan ketika pengguna mengaktifkan fitur tersebut di iPhone, iPad, atau Mac mereka menyusul keputusan Apple.

Bagi pengguna yang tinggal di Inggris dan mengaktifkan fitur ADP, maka pengguna harus menonaktifkan enkripsi secara manual untuk mempertahankan akun iCloud.

Lebih lanjut Apple mengatakan bahwa mereka akan memberikan tenggang waktu bagi pelanggan untuk mematuhinya, meskipun perusahaan belum mengatakan berapa lama waktu yang diberikan.

Apple menambahkan bahwa mereka akan membagikan panduan tambahan di masa mendatang. Karena sifat enkripsi end-to-end, Apple tidak dapat secara otomatis menonaktifkan ADP atas nama penggunanya.

Keputusan Apple untuk menonaktifkan ADP di Inggris bukan berarti perusahaan ini menghapus enkripsi end-to-end untuk banyak layanan lain yang ditawarkannya di negara ini.

Dalam hal iMessage, kata sandi, data kesehatan, dan lainnya, semua itu masih dilindungi oleh enkripsi end-to-end secara default.

“Meningkatkan keamanan penyimpanan awan dengan enkripsi end-to-end menjadi lebih mendesak daripada sebelumnya. Apple tetap berkomitmen untuk menawarkan kepada pengguna kami tingkat keamanan tertinggi untuk data pribadi mereka dan berharap kami dapat melakukannya di masa depan di Inggris,

Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak pernah membuat pintu belakang atau kunci utama untuk produk atau layanan kami dan kami tidak akan pernah melakukannya,” sambungnya

Berita tentang permintaan pemerintah Inggris untuk ‘pintu belakang’ muncul belum lama ini ketika The Washington Post melaporkan bahwa pejabat pemerintah mengeluarkan pemberitahuan kemampuan teknis kepada perusahaan di bawah Undang-Undang Kewenangan Penyelidikan negara itu.

Tahun lalu, pemerintah Inggris membuat perubahan pada undang-undang tersebut untuk memastikan badan intelijen dan penegak hukum memiliki kekuatan yang mereka butuhkan untuk mengimbangi berbagai ancaman yang terus berkembang dari teroris, aktor negara yang bermusuhan, pelaku kekerasan terhadap anak, dan geng kriminal.

Perintah tersebut dilaporkan menuntut Apple untuk memberikan kemampuan kepada petugas keamanan untuk melihat semua materi pengguna yang ter-enkripsi sepenuhnya kapan pun pemerintah menginginkannya dan di mana pun target berada.

(jsn/jsn)

Membagikan
Exit mobile version