Senin, Maret 3


Jakarta

Mahkamah Agung Meksiko memerintahkan kebun binatang untuk meningkatkan perawatan kesehatan dan kondisi fisik seekor gajah Afrika bernama Ely, yang telah tinggal di kebun binatang San Juan de Aragon di Mexico City selama 13 tahun. Keputusan itu merupakan pertama kalinya pengadilan tertinggi negara tersebut turun tangan demi kepentingan hewan.

Ely, gajah yang berusia sekitar 43 tahun, diketahui menderita depresi setelah kehilangan teman satu kandangnya, Maggie, pada 2016. Ely juga menunjukkan perilaku merusak diri, seperti membenturkan tubuhnya ke dinding kandang dan kehilangan berat badan. Para pendukung Ely bahkan menjulukinya sebagai “gajah paling sedih di dunia.”

Dilansir dari CNN, Senin (3/3/2025) pengadilan memerintahkan harus ada peningkatan perawatan kesehatan dan kondisi fisik kepada Ely dan gajah-gajah lain.


Di saat menyedihkan itulah Diana Valencia, pendiri dan direktur kelompok hak asasi hewan Opening Cages and Opening Minds, bertemu Ely. Dia terus mengunjungi gajah tersebut secara teratur selama bertahun-tahun.

“Saya benar-benar terenyuh melihat keadaannya, itu menghancurkan jiwa saya dan saya berjanji kepada Ely,” kata Valencia.


Ely berada di kebun binatang San Juan de Aragon di Mexico City selama 13 tahun sejak diselamatkan dari sirkus.

Putusan pada Rabu itu menyusul keputusan pengadilan tinggi lainnya bulan lalu, ketika memutuskan bahwa undang-undang Mexico City yang melarang penganiayaan dan kekejaman terhadap hewan adalah konstitusional.

Valencia mengatakan bahwa kebun binatang telah memperbaiki kondisi kehidupan Ely setelah mendapat tekanan publik. Mereka memperluas kandang gajah dan menambahkan dua gajah lagi pada tahun 2023 dan 2024.

Dokter hewan Gabriela Uribe Acosta, yang juga direktur kebun binatang, mengatakan dia yakin kebun binatang dapat sepenuhnya mematuhi perintah pengadilan untuk memperbaiki kehidupan Ely.

Dia mengatakan tim yang terdiri dari enam orang bertanggung jawab untuk menjaga kandangnya yang seluas lebih dari 78.000 kaki persegi tetap bersih dan setengah lusin orang lainnya memantau kesehatannya.

Uribe menepis pernyataan bahwa Ely mengalami depresi. Ia mengatakan gajah tersebut stabil dan telah membaik sejak gajah-gajah lainnya ditambahkan. Ia lebih banyak bergerak dan memiliki vokalisasi baru.

Ia mengatakan bahwa ketika Ely tiba pada tahun 2012, setelah bertahun-tahun di sirkus, ia memiliki masalah dengan kaki kanan belakangnya yang membatasi mobilitasnya, serta kekurangan gizi akibat pola makan yang buruk.

Namun, perintah hari Rabu tersebut dapat berdampak lebih luas kepada Ely.

Pengacara Sergio Méndez Silva, koordinator litigasi untuk Yayasan Keadilan setempat, mengatakan, “Meksiko mengambil langkah signifikan dengan preseden seperti ini dan saya yakin ini akan menjadi awal dan akhir.”

Namun, Valencia berencana untuk terus memperjuangkan agar ketiga gajah kebun binatang tersebut dipindahkan ke tempat perlindungan di Brasil atau Amerika Serikat.

Pengadilan mengenai hak gajah sebelumnya juga terjadi di Colorado. Kelompok pembela hak asasi hewan itu adalah Nonhuman Rights Project (NRP) mengajukan gugatan pada Januari lalu kepada Kebun Binatang Cheyenne Mountain di Colorado agar membebaskan lima ekor gajah; Missy, Kimba, Lucky, LouLou, dan Jambo.

NRP menilai gajah-gajah yang berada di kebun binatang itu tidak ada bedanya dengan hidup di penjara. NRP meminta agar Missy dkk dipindahkan ke tempat perlindungan gajah. Namun ditolak pengadilan.

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version