Kamis, Oktober 10

Jakarta

Beberapa hari sebelum Apple membuka WWDC 2024, saham mereka sempat turun. Namun setelah keynote ajang tahunan tersebut saham mereka melesat.

Saat pasar ditutup pada Jumat (7/6), saham Apple turun USD 3,77 per lembar saham, USD 193,12 per lembar. Namun setelah keynote WWDC 2024 yang digelar pada Senin (10/6), saham mereka melesat menembus USD 200 per lembar saham, tepatnya USD 205,06 per lembar saham.

Saham mereka naik 6,18% dan membuat valuasi Apple mencapai USD 3,14 triliun. Nilai saham ini adalah rekor tertinggi saham mereka dalam 52 minggu terakhir, dan membuat mereka kembali menjadi perusahaan paling bernilai di Amerika Serikat.


Posisinya sempat disalip Nvidia yang valuasinya mencapai USD 3.012 triliun, yaitu saat valuasi Apple hanya USD 3.001 triliun. Namun Apple kembali merebut posisinya tersebut.

Sebagai informasi, saat pertama melepas sahamnya ke pasar saham pada 12 Desember 1980, nilai saham Apple saat itu hanya USD 22 per lembar saham. Hingga saat ini mereka sudah lima kali melakukan stock split.

Yaitu pada 2020 saat mereka melakukan stock split 4 in 1, pada 2014 saat mereka melakukan stock split 7 in 1, dan pada tahun 2005, 2000, dan 1987 saat mereka melakukan stock split 2 in 1, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Rabu (12/6/2024).

Pada WWDC 2024, Apple mengumumkan sejumlah pembaruan besar untuk iOS, macOS, iPadOS, dan lainnya. Termasuk pengumuman terkait Apple Intelligence, yaitu kumpulan fitur AI yang akan dihadirkan Apple di deretan produknya, dan dijanjikan bisa memahami bahasa, foto, aksi, dan konten personal penggunanya.

Apple tak sendirian dalam menggarap AI di produk-produknya. Mereka — setidaknya untuk saat ini — menggandeng OpenAI untuk menghadirkan ChatGPT di iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia. Nantinya tak menutup kemungkinan akan dihadirkan model AI lain misalnya Google Gemini yang bisa dipilih oleh pengguna Apple.


(asj/fay)

Membagikan
Exit mobile version