Jumat, Maret 21


Jakarta

Dealer Suzuki banyak yang tutup. 2W dan OBM Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Victor Assani menjelaskan jumlah dealer motor Suzuki saat ini jumlahnya sekitar 150-an titik dari sebelumnya berjumlah 300 titik. Namun Suzuki tidak tinggal diam untuk memberikan layanan purnajual yang lebih maksimal.

“Sebab turunnya sangat mungkin terimbas dari penurunan penjualan,” kata Victor di Jakarta, belum lama ini.

“Servis kita masih bisa dalam tanda petik operasi, profit dan sebagainya,” tambah dia.


“Kebutuhan servis masih cukup besar,” tambah dia.

Meskipun bengkel resmi mulai berkurang, Suzuki memiliki mitra untuk layanan perbaikan. Suku cadang resmi juga didukung oleh Suzuki.

“Ada beberapa tempat yang dikatakan kosong, di situ bekerja sama dengan mitra kita,” kata Victor.

“Mitra kita ini mantan mekanik Suzuki juga.”

“Mitra itu di luar bengkel resmi, tapi masih bisa men-support kita untuk melayani konsumen di tempat yang tidak ada bengkel resmi,” tambah Victor.

“Kalau klaim garansi kita arahkan ke bengkel resmi,” jelasnya lagi.

“Kita tetap fokus memberikan pelayanan konsumen baik dari segi layanan maupun spare part,” kata Victor.

Suzuki juga memberikan solusi dengan menghadirkan layanan servis kunjungan ke rumah konsumen.

“Kita sudah ada, tapi belum kita kembangkan secara masif. Kita sudah kembangkan servis kunjung,” kata dia.

Di media sosial, motor Suzuki terkadang menjadi bahan candaan. Lantaran motornya yang awet, jumlah bengkel resmi Suzuki malah berkurang gara-gara ketahanan suku cadangnya.

“Kemarin banyak ramai tuh mengenai lucu-lucuan katakanlah gara-gara spare part Suzuki terlalu awet, bengkel banyak yang mati,” ungkap Victor.

“Kita bersyukur bahwa kualitas spare part maupun kualitas motor kita, ini wujud pengakuan. Jadi kalau dibilang gara-gara itu, saya pikir tidak sepenuhnya benar, tapi kalau kualitas sepeda motor Suzuki, termasuk spare part Suzuki luar biasa, itu banyak benarnya,” tambah dia.

(riar/dry)

Membagikan
Exit mobile version