Senin, November 25


Jakarta

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kabar terbaru soal proposal investasi Apple yang ditawarkan ke Indonesia. Sebelumnya, raksasa teknologi Amerika Serikat itu menawarkan investasi Apple US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800) selama dua tahun.

Menurut Agus, berdasarkan rapat yang dilakukan dengan Kemenperin, tawaran investasi Apple tersebut tidak memenuhi asas keadilan. Meskipun Agus tidak menegaskan bahwa proposal tersebut ditolak oleh pemerintah.

“US$ 100 juta berdasarkan assessment teknokratis tidak memenuhi asas berkeadilan yang empat tadi,” katanya di Kementerian Perindustrian, Senin (25/11/2024).


Adapun empat aspek berkeadilan yang dimaksud adalah, pertama perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia (Saat ini Apple belum investasi fasilitas produksi/ pabrik di Indonesia). Kedua, perbandingan investasi merek-merek Handphone, Komputer Genggam, Tablet (HKT) lain di Indonesia.

Ketiga, penciptaan nilai tambah serta penerimaan negara, dan keempat penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Oleh karena itu Apple diminta melakukan penambahan investasi berdasarkan aspek berkeadilan tersebut.

“Berdasarkan rapat pimpinan hari ini, telah diputuskan nilai kewajaran untuk Apple melakukan penambahan investasi berdasarkan aspek berkeadilan tersebut,” sebutnya.

Di sisi lain, Kemenperin tetap mengharuskan agar Apple melunasi sisa komitmen investasi hingga tahun 2023, yang dalam perhitungan terakhir sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 158 miliar. Sisa pelunasan komitmen ini, tidak menjadi bagian dari pembahasan proposal baru yang sebesar US$ 100 juta.

Menperin menjelaskan, pembahasan proposal baru berlaku untuk kewajiban Apple tahun 2024-2026 untuk mendapatkan sertifikat TKDN. Apple memiliki kewajiban untuk melakukan pembahasan proposal setiap 3 tahun konsekuensi dari keputusan investasi Apple yang memilih skema inovasi untuk memperoleh sertifikat TKDN.

Adapun Kemenperin melalui Dirjen ILMATE segera memanggil pihak Apple untuk datang ke Indonesia untuk membahas pelunasan komitmen investasi tahun 2023 dan proposal baru 2024-2026.

“Kemenperin menganggap bahwa Apple lebih baik untuk segera mendirikan fasilitas produksi/ pabrik di Indonesia agar tidak perlu mengajukan proposal skema investasi setiap 3 (tiga) tahun,” jelasnya.

Agus menambahkan, Kemenperin juga sudah memulai proses pembahasan revisi terhadap Permenperin No.29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, dengan pertimbangan bahwa landscape industri HKT sudah sangat berbeda dan untuk menegakkan asas investasi yang berkeadilan (fairness).

(ily/kil)

Membagikan
Exit mobile version