Jakarta –
Pelanggan ini kena getok harga saat pesan nasi campur. Di daftar menu harganya Rp 43.000, tapi ditagih oleh kasir menjadi Rp 65.500.
Getok harga saat makan di restoran masih marak terjadi. Biasanya getok harga umum terjadi di tempat makan yang tidak menyertakan harga pada daftar menunya.
Karenanya, penting untuk bertanya ke pelayan terlebih dahulu sebelum memesan makanan. Namun, pelanggan yang satu ini justru mengalami getok harga di restoran yang sudah menyertakan harganya.
Melalui unggahan di grup Facebook ia menceritakan pengalamannya saat makan nasi campur di kedai Punggol Drive Kopitiam, Singapura, lapor The Independent SG (18/12/24).
Beli Nasi Campur Rp 43.000 Ribu, Pelanggan Ini Malah Ditagih Rp 65.500 Foto: The Independent SG
|
Pelanggan bernama Raphael Leung tersebut mengatakan bahwa saat itu ia memesan makanan standar, berupa nasi campur yang disajikan dengan satu daging dan dua sayuran.
Dalam daftar menu yang dipajang di kedai tersebut, tertulis bahwa pesanannya dibanderol seharga Rp 43.000. Namun, harganya berbeda ketika ia hendak bayar ke kasir.
Harga seporsi nasi campur tersebut menjadi Rp 65.500. Awalnya ia tidak menyadari, tetapi begitu melihat kembalian yang diterima ia baru sadar ada yang berbeda.
“Saya baru menyadarinya ketika saya melihat dia memberikan saya kembalian Rp 55.000. Dan ini sudah terlambat kalau mau menolak harga tersebut,” tuturnya.
|
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa saat itu ia bertanya kepada pelayan kenapa harganya berbeda. Pelayan tersebut mengatakan bahwa harganya sudah naik.
Raphael Leung sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, daftar menu yang belum diperbaharui bisa menyesatkan pembeli dan seharusnya ada informasi di awal.
“Jika saya tahu harganya segitu, saya bisa ganti menu yang lebih murah atau bahkan memilih tempat makan lain. Kalau seperti ini saya merasa tertipu,” ujarnya.
Unggahannya ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang menyarankan agar lebih baik bertanya dulu kepada pelayan sebelum memesan makanan.
“Emang paling bener nanya dulu, tapi kadang kalau udah ada daftar menu yang dipajang buat apa kita tanya lagi,” tulis netizen.
“Restoran-restoran tolong jangan menjebak seperti ini, mungkin memang gak berniat menjebak, tapi kalau kayak gini, pelanggan rugi lah,” tulis netizen lainnya.
(raf/odi)