Senin, Januari 13


Jakarta

Belgia melalui Badan Keamanan Pangan mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk tidak mengubah pohon Natal menjadi makanan.

Melansir UPI, Sabtu (11/1/2025), hal itu setelah kota Ghent di Belgia memberi rekomendasi cara mendaur ulang pohon cemara yang digunakan sebagai pohon natal dengan cara salah satunya dengan dimasak.

“Di Skandinavia, mereka telah melakukannya sejak lama: memetik jarum (daun) dari dahan, merendamnya sebentar dalam air mendidih, menuangkannya melalui saringan dan mengeringkannya di atas kain bersih,” demikian tertulis di situs web Ghent.


“Setelah jarumnya kering, Anda bisa membuat mentega jarum cemara yang lezat untuk roti atau roti panggang,” sambung website tersebut.

Badan Keamanan Pangan (FASFC) Belgia menanggapi dengan memperingatkan warga bahwa pohon Natal tidak dimaksudkan untuk dijadikan sebuah makanan. Badan itu menjelaskan karena pohon yang khusus diperuntukan sebagai dekorasi Natal itu sering diberi pestisida dan bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya.

“Terlebih lagi, tidak ada cara yang mudah bagi konsumen untuk mengetahui apakah pohon Natal telah diperlakukan dengan bahan tahan api dan tidak mengetahui hal itu dapat berakibat serius, bahkan fatal,” ujar FASFC dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Euronews.

“Tidak ada cara untuk memastikan bahwa memakan pohon Natal itu aman – baik untuk manusia maupun hewan,” lanjut pernyataan tersebut.

Lantas Ghent mengedit postingan di situs webnya setelah adanya peringatan tersebut. Mereka mengubah judul dari “makan pohon Natal Anda” menjadi “Orang Skandinavia memakan pohon Natal Mereka. Kota itu pun juga memberi peringatan bahwa tidak semua pohon Natal bisa dimakan.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version