Minggu, Maret 16


Jakarta

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memberi kesempatan jajal motor listrik sport Ninja e-1 dan Z e-1 di kawasan Pantai Indah Kapuk, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/5/2024). Sensasi awal mencicipi kedua motor sport listrik ini terasa seperti motor ‘matik’ namun begitu responsif!

detikOto mendapat kesempatan untuk menjajal kedua motor dengan kondisi jalur yang disajikan hanya jalur lurus. Namun rasa penasaran tentang motor sekelas Ninja dan Z Series yang disulap jadi motor sekelas 125 cc di Eropa itu makin… Eh, tapi rasa penasaran terbesar adalah apakah motor ini tetap kencang?

Sebelum membahas impresi performa, mari sedikit mengulas desain. Ninja e-1 menyajikan tampilan motor fairing seperti lini Ninja. Tampang motor ini kental dengan Ninja 250 2-silinder.


Beda dengan Z e-1 memiliki tampang motor naked bike. Ibaratnya lebih macho tanpa kedok. Model mengingatkan pada gaya street fighter dan bermesin Z supernaked ciri khas dari tipe Z Kawasaki. Tapi area bawah baterai tidak tertutup sehingga terekspos cover baterai.

Keunikan lain yang terlihat dari dua motor ini adalah tanpa adanya tuas kopling pada area setang sebelah kiri. Area knalpot pun juga sudah tidak terlihat lagi.

Meski sudah tidak lagi pakai bensin, dua motor sport Kawasaki ini tetap pakai tangki, lho. Di balik tangki ternyata sudah berganti oleh dua slot baterai, selain itu masih tersisa sedikit ruang saat membuka tangki.

Eksplorasi berlanjut dengan menyalakan Kawasaki Ninja e-01 dan Z e-01. Di sana terdapat layar TFT, jadi informasi yang disampaikan kepada pengendara dengan mudah jelas terlihat.

Kawasaki Z e-1 dan Ninja e-1 Foto: Ridwan Arifin

Sayangnya, sebagai motor masa depan. Kedua motor listrik itu masih dibekali sistem kunci konvensional. Jadi anak kunci masih harus diputar untuk menyalakan kontak.

Begitu kontak sudah menyala. Ada beberapa informasi mode yang perlu diketahui, berikut ulasan singkatnya;

– Eco: mode ini bisa menghemat konsumsi daya baterai, tapi figur tenaga yang dikeluarkan juga terasa dibatasi. Namun daya tempuhnya lebih jauh.
– Road: memilih mode ini distribusi tenaganya lebih besar ketimbang mode eco, namun distribusinya merata, terutama dari putaran bawah hingga menengah
– E-boost: fitur ini berguna memberi tenaga tambahan saat diaktifkan. Saat e-boost menyala akan terasa dorongan akselerasi. Motor makin responsif. Apalagi mode ini bisa dikombinasikan dengan Eco dan Road

Begini rasanya menggeber Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1

Ngiing… suara yang halus keluar saat menjambak Ninja e-1 dan Z e-1. Ketika deselerasi baru terdengar suara lebih kasar. Hal ini lantaran Ninja e-1 dan Z e-1 juga mengandalkan sistem regeneratif ketika melepaskan gas.

Uniknya lagi, pengoperasian Ninja e-1 dan Z e-1 benar-benar seperti motor matic. Tanpa kopling, tidak perlu lagi gonta-ganti gigi. Tinggal gas, langsung ngacir!

Soal tenaga, Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 di atas kertas memiliki tenaga maksimal 12 PS pada rentang 2.600-4.000 rpm dan torsi maksimum 40,5 Nm pada 0-1.600 rpm.

Motor ini juga diklaim dapat menempuh kecepatan maksimal 88,5 km per jam di mode Road, 64 km/jam di mode Eco. Tapi dengan E-Boost, tentu kecepatan motor ini bisa menembus 75 km/jam saat mode Eco dan mode Road mencapai 105 km/jam untuk Ninja e-1. Sedangkan Z e-1 dengan E-Boost bisa menempuh kecepatan 72 km/jam dengan mode Eco dan 101 km/jam pada mode Road.

Meskipun keudanya punya gaya yang berbeda, tetapi sumber tenaganya sama-sama mengandalkan motor penggerak berkekuatan 5 kW. Lebih lanjut, ada perbedaan setelan ECU (Electronic Control Unit) sehingga performanya terdapat sedikit perbedaan.

Tim detikOto dengan bobot 79 kilogram dan tinggi 168 cm bisa meraih titik nol hingga 99 km/jam untuk Z e-1 dengan mudah diraih dengan mode Road dan Eco-boost, – sebab dengan fitur ini dapat tenaga tambahan selama 15 detik, pun akselerasinya jadi lebih kuat. Masing-masing test rider bisa dapat hasil yang berbeda, hal ini disebabkan karena top speed bisa dipengaruhi oleh bobot dan juga kondisi area test ride.

Namun patut diakui, sensasi dari Z e-1 itu kalah kencang dari Ninja e-1. Saat menjajal Z e-1, top speed yang diraih hanya mencapai sekitar 95 km/jam.

Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 juga dilengkapi beragam fitur seperti Walk Mode yang membantu pengendara bermanuver di tempat parkir. Untuk maju dibatasi kecepatannya hanya 5 km/jam, sedangkan mundur cuma 3 km/jam. Rasanya cukup membantu, apalagi motor ini punya bobot 140 kilogram (Ninja e-1) dan Z e-1 seberat 135 kilogram.

Pengereman dan handling: dengan bekal rem ABS (Anti-lock Braking System) bikin pengereman motor makin aman. Di sisi lain, motor ini juga mudah untuk dikendarai.

Ninja e-1 dan Z e-1 dilengkapi dengan dua baterai lithium-ion yang masing-masing memiliki berat 11,5 kg. Harga Ninja e-1 saat ini dijual Rp 149,9 juta sedangkan Z e-1 dibanderol Rp 146,9 juta.

Simak Video “Kawasaki Ninja e-1 & Ninja 7 Hybrid: Makin Buas Tenaganya, Makin Irit Pengeluarannya!
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)

Membagikan
Exit mobile version