Senin, Juli 1

Jakarta

Seorang pria di Inggris mengalami penis patah saat sedang bercinta dengan pasangannya. Setelah menjalani pemeriksaan, penis pria tersebut patah secara vertikal.

“Kami menyajikan kasus pertama yang terdokumentasi dari patah penis vertical, yang diderita oleh seorang pria berusia 40 tahun saat melakukan hubungan seksual,” demikian laporan kasus tersebut yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ), dikutip Rabu (26/6/2024).

Kelamin pria yang tak disebutkan namanya itu tertekuk pada perineum, yakni area di antara anus dan alat kelamin pasangannya. Diduga hal ini terjadi saat pria tersebut akan memasukan penisnya ke dalam vagina, dengan dorongan yang tak tepat waktu dan sasaran.

Dokter mengatakan pasien tak mengalami bunyi ‘krek’ atau sensasi ‘meletus’ saat kondisi itu terjadi. Namun ia mengalami pembengkakan sedang pada penis dengan ereksi yang sedikit demi sedikit ‘memudar’.


Setelah diperiksa, dokter bedah menemukan adanya patahan vertikal sepanjang 3 cm di penis, yang dikonfirmasi pemeriksaan MRI. Pakar urologi yang menangani kasus itu mengisahkan, luka yang dialami pasien tidak mereka temui pada pengidap lainnya.

Enam bulan menjalani perawatan, pasien dinyatakan sembuh dan bisa melakukan aktivitas seksual kembali.

penis patah Foto: British Medical Journal (BMJ)

“Pasien ini dapat melanjutkan aktivitas seksual dalam waktu 6 bulan setelah cedera, mencapai ereksi dengan kualitas yang sama dengan sebelum cedera, menyangkal apapun kelengkungan penis atau jaringan parut yang signifikan dan teraba,” demikian laporan kasus tersebut.

Penyebab Penis ‘Patah’

Penis memang tak memiliki tulang, namun alat vital ini tetap bisa patah dengan kondisi yang disebut fraktur penis. Kondisi ini bisa terjadi saat lapisan pelindung di sekitar jaringan ereksi yang memompa darah ke penis rusak akibat pembengkokan yang tak biasa.

Menurut laporan kasus tersebut sebanyak 88,5 persen kasus penis yang patah biasanya terjadi akibat posisi seks ‘doggy style’ dan ‘man on top’. Sementara penyebab penis patah lainnya, yakni masturbasi, tidur tengkurap, dan taqaandan atau metode menekuk penis yang sedang ereksi untuk mengubah bentuknya atau mencegah masturbasi dengan menghilangkan ereksi. Metode ini biasanya banyak dilakukan pria di Timur Tengah atau Asia Tengah.

(suc/kna)

Membagikan
Exit mobile version