Senin, Juli 1


Jakarta

Kesehatan paru-paru sangat penting untuk sistem pernapasan. Saat paru-paru mengalami masalah, gangguan pernapasan yang kerap muncul salah satunya adalah pneumonia atau yang awamnya sering disebut ‘paru-paru basah’.

Gejalanya kerap sulit dibedakan dengan flek paru lantaran memicu keluhan yang hampir sama.

Spesialis paru dr Deny Noviantoro, SpP, menekankan bahwa paru-paru basah atau pneumonia dengan flek paru atau tuberkulosis adalah dua kondisi yang berbeda.


“Keduanya ini memang kadang menimbulkan gejala yang mirip. Dua kondisi ini sama-sama menimbulkan efusi atau penumpukkan cairan di rongga thorax,” jelas dr Deny dalam webinar daring, Selasa (25/6/2024).

“Cuma yang flek paru ini sifatnya kronis. Jadi batuknya lebih dari tiga minggu, disertai penurunan berat badan, demamnya bukan yang tinggi, tapi demam sumeng-sumeng,” sambungnya.

Menurut dr Deny, hal ini yang membuat masyarakat keliru dan menyamakan kondisi paru-paru basah dengan flek paru. Padahal, keduanya tidak sama.

Lantas, seperti apa gejala dari paru-paru basah?

dr Deny mengatakan gejala ‘paru-paru basah’ yang bisa dikenali seperti batuk yang sifatnya kurang dari dua minggu. Biasanya, orang yang mengalami ‘paru-paru basah’ juga mengalami demam tinggi.

“Kemudian disertai dengan sesak napas, itu kita harus waspada. Seperti ampek, rasanya sepertinya sulit bernapas,” tuturnya.

(sao/naf)

Membagikan
Exit mobile version