Sabtu, Oktober 5

Jakarta

Banyak yang memperkirakan lapangan kerja terkikis karena hadirnya kecerdasan buatan atau AI. Akan tetapi Ken Griffin, pendiri dan CEO raksasa keuangan Citadel, mengatakan dia tetap skeptis bahwa kecerdasan buatan akan segera membuat pekerjaan manusia menjadi usang.

Dikutip detikINET dari CNBC, dia rupanya melihat kelemahan dalam model pembelajaran mesin sebagai basis AI, jika diterapkan dalam skenario tertentu.

“Kita berada pada titik perubahan nyata dalam evolusi teknologi, dengan munculnya model bahasa yang besar. Beberapa orang yakin bahwa dalam waktu tiga tahun hampir semua yang kita lakukan sebagai manusia akan dilakukan dalam satu atau lain bentuk oleh LLM dan alat AI lainnya,” kata Griffin.


“Karena sejumlah alasan, saya tidak yakin model ini akan mencapai terobosan seperti itu dalam waktu dekat,” tambahnya.

Pesatnya peningkatan AI telah membuat banyak pihak memikirkan dampak luasnya terhadap masyarakat, termasuk pHK yang disebabkan oleh teknologi. Elon Musk, CEO Tesla, termasuk di antara banyak orang yang berulang kali memperingatkan tentang ancaman AI terhadap umat manusia.

Bahkan, orang yang kini langganan terkaya di dunia itu menyebut AI lebih berbahaya daripada senjata nuklir, dan mengatakan akan tiba saatnya tidak diperlukan pekerjaan karena semua sudah dilakukan oleh AI. Namun Griffin menilai AI punya keterbatasan dalam beradaptasi terhadap perubahan.

“Model pembelajaran mesin takkan berfungsi dengan baik di dunia yang berbeda. Mobil self driving tidak berfungsi dengan baik di wilayah Utara karena salju. Ketika medan berubah, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Model pembelajaran mesin akan bekerja jauh lebih baik jika terdapat konsistensi,” demikian pendapatnya.

Namun di sisi lain ia berpendapat bahwa kekuatan teknologi canggih tidak dapat diabaikan dalam jangka panjang. Ia juga yakin bahwa suatu hari kanker pun dapat dibasmi berkat teknologi tersebut.

“Meningkatnya kekuatan komputasi memungkinkan kita memecahkan segala macam masalah yang tidak dapat diselesaikan lima, 10, 15 tahun yang lalu. Ini akan mengubah layanan kesehatan secara radikal. Kita akan mengakhiri kanker,” cetusnya.

(fyk/afr)

Membagikan
Exit mobile version