Selasa, Oktober 1


Jakarta

Negara-negara di Eropa tengah kewalahan menghadapi spesies semut yang invasif dan disebut hampir tidak mungkin dibasmi.

Melansir Odditycentral, Senin (30/9/2024), semut jenis Tapinoma magnum disebut para ahli hampir tidak mungkin dibasmi. Semut itu biasanya ditemukan di seluruh cekungan Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Namun, semut itu baru-baru ini juga telah menginvasi Eropa.

Selama beberapa tahun terakhir, serangga yang ukurannya tidak lebih dari 3 mm itu telah merajalela rdi beberapa negara maju di Eropa.


Semut Tapinoma magnum terkenal dengan kemampuannya untuk berkembang biak dengan cepat di daerah yang luas. Semut itu juga dikenal dengan ketangguhannya.

Para ahli mengatakan bahwa semut ini memiliki ratusan ratu dan dapat menciptakan beberapa koloni yang lebih kecil. Namun, alih-alih menyerang satu sama lain, semut itu malah bersatu untuk menciptakan satu koloni super dengan jutaan individu.

Mereka pun juga tak kenal lelah dalam mencari sumber daya, memakan tembok. Trotoar, dan bahkan kabel internet ataupun listrik. Lantas hal itu yang membuat banyak orang kewalahan.

“Kami memerangi mereka, dan tidak ada yang berhasil,” kata seorang penduduk Orvault, sebuah kota di barat laut Prancis.

“Ini adalah fenomena baru, dan tidak ada yang tahu bagaimana cara mengatasinya,” sambungnya.

Hingga beberapa tahun yang lalu, semut Tapinoma mangum hanya ditemukan di pulau Corsica di bagian selatan, namun saat ini spesies ini telah menyebar ke sebagian besar wilayah Prancis, merusak infrastruktur, menyerbu rumah-rumah penduduk, menggigit, dan mengancam sektor pertanian yang kuat di negara itu.

Bahkan hal tersebut sampai membuat beberapa warga putus asa dan menjual properti mereka untuk pindah ke daerah lain.

Tidak ada yang tahu persis bagaimana semut-semut itu menemukan jalan mereka dari Afrika Utara ke Jerman dan Swiss. Namun, awalnya serangga itu terlihat di kota perbatasan Lörrach. Lantas semut dengan cepat menyebar ke kota Kehl, Heidelberg, dan Karlsruhe, dan kini telah mencapai Stuttgart.

Semut Tapinoma mangum telah membuat beberapa kali pemadaman listrik dan melumpuhkan jaringan internet di wilayah Kehl. Bahkan, retakan terbentuk di jalan-jalan di beberapa distrik sebagai akibat dari aktivitas mereka yang tak kenal lelah.
“Ini tentu saja merupakan beban psikologis bagi masyarakat di sini,” kata petugas lingkungan hidup, Gregor Koschate, di Kehl kepada DW.

“Ini berdampak pada rumah dan properti mereka. Dan mereka merasa tidak berdaya karena tidak ada yang bisa mereka lakukan. Semut mendominasi pekerjaan saya sehari-hari saat ini. Mereka sudah cukup banyak mengambil alih. Saya bahkan bermimpi tentang semut – hampir tidak mungkin untuk tidak bermimpi,” sambungnya.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version