Selasa, Januari 7

Jakarta

Plesiran ke Surabaya jangan sampai melewatkan nasi bebek Madura yang nikmat berempah. Salah satu yang layak dicoba ada Bebek Purnama yang eksis sejak 1980an.

Berkat lokasi geografinya yang berdekatan antara Surabaya dan Madura memiliki keterikatan pada budaya kulinernya. Madura yang terpisah pada pulaunya sendiri dari Surabaya rupanya memiliki andil besar dalam pengaruh kuliner.

Banyaknya nasi bebek khas Madura di Surabaya menjadi saksi percampuran antara dua daerah tersebut. Di Surabaya ada salah satu pelopor nasi bebek khas Madura yang terkenal sebagai sang legenda.


Bebeknya yang empuk dengan bumbu hitam dan sambal yang berempah bikin siapapun yang mencobanya ketagihan. Namanya Bebek Purnama ‘Asli’ yang konon popularitasnya sampai ditiru penjual nasi bebek hampir se-Jawa Timur.

Detail Informasi
Nama Tempat Makan Bebek Purnama ‘Asli’
Alamat Jl. Dinoyo, Keputran, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur.
No Telp
Jam Operasional Senin – Sabtu, 16.00 – 23.00 WIB
Minggu TUTUP
Estimasi Harga Rp 10.000 – Rp 25.000
Tipe Kuliner Tradisional
Fasilitas
  • Makan di Tempat
  • Bawa Pulang
Warung Purnama menyajikan nasi bebek dan nasi ayam goreng sejak 1989. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Sudah beroperasi sejak 1989

Tenda bebek goreng yang berada tepat pada posisi hook ini tak pernah berubah sejak awal buka. Warung Bebek Purnama ‘Asli’ dibenarkan oleh salah satu pekerjanya telah buka sejak tahun 1980an, sementara menurut sumber yang lain dikatakan bahwa warung nasi bebek ini telah buka sejak 1989.

Dari pertama kali buka hingga kini, Bebek Purnama dikelola secara turun temurun oleh keluarga besar dan kerabat sang empunya yang datang langsung dari Madura. Warung nasi bebek ini awalnya dirintis oleh Umik Mardiah.

Penamaannya diambil dari bioskop Purnama yang kini sudah tutup dan berlokasi persis di belakang warung. “Warung Purnama. Nasi Bebek Goreng. Nasi Ayam Goreng. Tidak Buka Cabang” begitu penekanan warung nasi bebek ini yang mengaku sebagai pelopor.

Ternyata setelah mengonfirmasi kepada salah satu pekerjanya, nama Warung Purnama digunakan oleh banyak penjual nasi bebek se-Jawa Timur. Sehingga keluarga pemilik memutuskan untuk menambahkan embel-embel Warung Bebek Purnama ‘Asli’ pada Google maps.

Digoreng dadakan

Potongan bebek-bebek yang dipesan pelanggannya digoreng dadakan. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Menyambangi Warung Purnama sekitar pukul 18.45 WIB, detikfood disambut dengan hiruk pikuk warung yang padat. Warung yang mulai buka pukul 16.00 – 23.00 ini akan mengalami lonjakan pelanggan ketika waktu makan malam tiba.

Semua makanan yang disajikan dimasak secara dadakan di warung sehingga terjaga kesegaran dan kehangatannya. Hanya bebek yang sudah dipresto dan siap goreng yang tersedia sebagai stok.

Untuk alur pemesanannya sendiri, pertama-tama pelanggan datang dan mencari meja yang kosong. Kemudian akan ada pekerja yang mencatat pesanan, baik untuk nasi bebek, nasi ayam, jeroan, dan minuman.

Setelah pesanan dicatat, potongan bebek dan jeroan akan digoreng terlebih dahulu. Begitu pula lalapan yang segar akan baru disiapkan ketika bebek hendak diantar ke pelanggan.

Oh ya, bahkan nasinya sekalipun dimasak langsung di warung tenda yang sama. Sehingga sesekali akan terhirup aroma harum dari nasi putih yang baru matang dan dimasak dengan langseng atau panci kukus secara tradisional.

Empuknya bebek dan sambalnya yang bikin nagih ada di halaman selanjutnya.

Simak Video “Bikin Laper: Rekomendasi Kuliner Serba Cabai di Surabaya
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version