Senin, Oktober 28


Jakarta

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi kreditur terbesar PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang kini pailit. BCA menjadi salah satu dari total 28 bank yang memberi pinjaman kepada raksasa tekstil tersebut.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan per Semester I 2024, Senin (28/10/2024), liabilitas SRIL tercatat US$ 1,6 miliar atau setara Rp 25,12 triliun (kurs Rp 15.700). Angka ini terdiri atas liabilitas jangka panjang, dengan perolehan sebesar US$ 1,47 miliar dan liabilitas jangka pendeknya tercatat sebesar US$ 131,42 juta. Lalu ekuitasnya telah mencatatkan defisiensi modal sebesar -US$ 980,56 juta.

Adapun utang bank Sritex menjadi salah satu pos yang mengambil porsi paling besar dalam liabilitas jangka Panjang SRIL, dengan nilai sebesar US$ 809,99 juta atau sekitar Rp 12,72 triliun. Hingga 30 Juni 2024, tercatat ada 28 bank yang memiliki tagihan kredit jangka panjang atas Sritex.


Tercatat utang bank jangka panjang Sritex di BCA mencapai US$ 71,30 juta atau sekitar Rp 1,11 triliun. Sementara utang bank jangka pendek Sritex di BCA adalah US$ 11,37 juta.

Berikut daftar utang bank jangka panjang Sritex per Juni 2024:
1. PT Bank Central Asia Tbk – US$ 71.309.857
2. State Bank of India, Singapore Branch – US$ 43.881.272
3. PT Bank QNB Indonesia Tbk – US$ 36.939.779
4. Citibank N.A., Indonesia – US$ 35.828.895
5. PT Bank Mizuho Indonesia – US$ 33.709.712
6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk – US$ 33.270.249
7. PT Bank Muamalat Indonesia – US$ 25.450.735
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk – US$ 25.339.757
9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk – US$ 25.164.698
10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah – US$ 24.802.906
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – US$ 23.807.151
12. Bank of China (Hong Kong) Limited – US$ 21.775.703
13. PT Bank KEB Hana Indonesia – US$ 21.531.858
14. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd. – US$ 20.000.000
15. Woori Bank Singapore Branch – US$ 19.870.570
16. Standard Chartered Bank – US$ 19.570.364
17. PT Bank DBS Indonesia – US$ 18.238.799
18. PT Bank Permata Tbk – US$ 16.707.799
19. PT Bank China Construction Indonesia Tbk – US$ 14.912.907
20. PT Bank DKI – US$ 9.130.551
21. Bank Emirates NBD – US$ 9.614.459
22. ICICI Bank Ltd., Singapore Branch – US$ 6.959.350
23. PT Bank CTBC Indonesia – US$ 6.950.110
24. Deutsche Bank AG – US$ 6.821.159
25. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk – US$ 4.970.990
26. PT Bank Danamon Indonesia Tbk – US$ 4.519.552
27. PT Bank SBI Indonesia – US$ 4.380.882
28. MUFG Bank, Ltd. – US$ 23.777.384

Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menjelaskan, pihaknya menghormati putusan hukum tersebut. BCA juga menghargai langkah kasasi yang dilakukan oleh Sritex.

“Sehubungan dengan informasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang resmi dinyatakan pailit, dapat disampaikan bahwa PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghormati proses dan putusan hukum dari Pengadilan Niaga tersebut. BCA juga menghargai langkah hukum kasasi yang sedang diajukan oleh Debitur yang bersangkutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).

Hera menyebut BCA siap berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan kasus tersebut. Termasuk di dalamnya adalah dengan kurator yang ditunjuk oleh pihak pengadilan.

Lihat juga Video ‘Raja Kain Sritex Pailit’:

[Gambas:Video 20detik]


Saksikan Live DetikSore:

(ily/rrd)

Membagikan
Exit mobile version