Jakarta –
Sepasang skater berusia 16 tahun, ibu, dan dua pelatih asal Rusia termasuk di antara para korban tabrakan maut American Airlines-Black Hawk di udara di Washington DC. Tragedi mengerikan itu telah membayangi dunia seluncur indah.
Keenam korban tersebut, termasuk remaja bernama Spencer Lane dan Jinna Han, mereka anggota The Skating Club of Boston.
“Skating adalah komunitas yang sangat dekat dan erat. Saya pikir bagi kita semua, kita telah kehilangan keluarga,” kata Doug Zeghibe, kepala eksekutif klub dikutip dari BBC, Minggu (2/2/2025).
Kelompok ini baru saja kembali dari kamp pengembangan untuk para skater muda yang diadakan sehubungan dengan Kejuaraan Skating AS baru-baru ini di Wichita, Kansas.
Para pejabat Amerika Serikat tidak memperkirakan akan ada korban yang selamat dari kecelakaan fatal antara sebuah pesawat komersial dan helikopter militer di Washington DC pada Rabu malam itu.
Dua puluh delapan mayat telah ditemukan dari lokasi kejadian sejauh ini. Dan, setidaknya 14 dari penumpang pesawat yang jatuh diyakini atlet atau ofisial olahraga.
US Figure Skating, badan yang mengatur olahraga ini, mengkonfirmasi bahwa “beberapa” atlet, pelatih, dan anggota keluarga yang terlibat dalam olahraga ini ada dalam penerbangan tersebut.
Mereka tidak menanggapi permintaan konfirmasi mengenai daftar tambahan skater dan keluarga mereka yang diyakini berada di dalam pesawat.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki berbagai faktor untuk mencari penyebab kecelakaan.
Tim penyelamat akan terus mencari di perairan Sungai Potomac yang membeku di mana sisa-sisa kedua pesawat berada. Enam puluh empat orang berada di dalam pesawat American Airlines dan tiga orang di dalam helikopter.
Selain jumlah total skater yang tidak disebutkan, informasi terbatas juga muncul mengenai penumpang dan kru pesawat.
Universitas Delaware mengatakan bahwa Sasha Kirsanov, mantan pelatih universitas, meninggal dalam kecelakaan tersebut.
“Kami yakin dua skater muda yang merupakan anggota UD Figure Skating Club juga ada di dalam pesawat,” kata presiden universitas dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Klub-klub lain, termasuk Philadelphia Skating Club and Humane Society dan Skating Club of Northern Virginia, merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka sangat terpukul atas kehilangan tersebut, tetapi tidak mengungkapkan nama-nama korban.
Inna Volyanskaya, mantan pemain skating untuk Uni Soviet, juga ikut dalam penerbangan tersebut, menurut kantor berita Rusia, Tass.
Bagi banyak orang di dunia skating, kecelakaan hari Rabu memiliki kemiripan dengan kecelakaan fatal lainnya, yakni kecelakaan pesawat tahun 1961 yang menewaskan 18 orang tim seluncur indah AS dalam perjalanan menuju kejuaraan dunia di Praha.
(msl/msl)