Jumat, Juli 5


Depok

Ketua RT 04, RW 08, Bulak Barat, Cipayung Depok, Naseri mengatakan Pemkot Depok mulai mendata lahan warga yang hendak dibebaskan setelah banjir berbulan-bulan. Naseri mengatakan ada 14 bidang lahan yang didata.

“Kemarin udah disurvei dari pihak pemkot mau bebasin semua lahan di situ, karena kan warga merasa dirugikan, lahan nggak bisa diolah, rumah ditinggalin nggak bisa ditempatin,” kata Naseri di Bulak Barat, Cipayung, Depok, Minggu (30/6/2024).

Naseri mengatakan saat ini sejumlah lahan dan rumah warga yang ada di bantaran Kali Pesanggrahan mulai didata. Menurutnya, ada sekitar 14 bidang lahan dicatat pihak Pemkot Depok.


“Ada sekitar 14 bidang, di antaranya itu ada pabrik tahu yang udah tutup, terus rumah tinggal ada dua, ruko enam pintu, rumah kontrakan lima pintu, sisanya ke arah sana lahan kosong semua, itu lahannya warga sini, ya ada juga punya orang mana-mana beli di sini,” jelasnya.

Naseri mengungkapkan tak ada warga yang keberatan mengenai rencana Pemkot Depok untuk pembebasan lahan. Sebab, lanjut dia, warga juga ingin mendapatkan solusi atas masalah banjir yang tak kunjung surut.

“Jadi Pemkot Depok kasih usulan, gimana kalau dibebasin, ya warga mau dibebasin, dia dibayar cari tempat lain, dibanding dipanteng di situ nanti kebanjiran lagi kebanjiran lagi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Naseri mengaku hanya mengetahui rencana pembebasan lahan di bantaran kali. Dia belum mengetahui solusi dari Pemkot Depok mengenai banjir yang tak surut selama berbulan-bulan itu.

“Kalau janji perbaikan belum ada, intinya dari pemkot cuma pembebasan lahan, pembebasan lahan di bantaran kali, kalau ke depannya mau dibikinin apa belum tahu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir menggenang Jembatan Pesanggrahan di RT 04, RW 08, Kampung Bulak Barat, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok, pada Sabtu (29/6) lalu. Ketinggian banjir hingga setinggi lutut orang dewasa dan menyebabkan kendaraan tak bisa melintas.

(idn/idn)

Membagikan
Exit mobile version