Washington –
Ruang udara Bandara Ronald Reagan di Washington DC, Amerika Serikat (AS) dianggap sebagai salah satu bandara tersulit dan menjadi mimpi buruk bagi para pilot. Bandara itu dinilai memiliki ruang udara yang sempit, frekuensi penerbangan yang terlalu tinggi, dan lalu lintas padat helikopter.
Kekhawatiran itu terjadi pada Rabu (29/1/2025) saat pesawat komersial American Airlines tabrakan dengan helikopter Angkatan Darat AS Black Hawk di atas Sungai Potomac. Pesawat terbelah menjadi dua dan helikopter militer itu terbalik setelah jatuh.
Pesawat tersebut mengangkut 64 penumpang termasuk kru, sedangkan helikopter membawa tiga tentara. Seluruh penumpang dinyatakan tewas.
“Sesuatu yang sangat buruk sangat mungkin terjadi di sana,” kata pensiunan kapten United Airlines dan kepala eksekutif Aero Consulting Experts, Ross Aimer, dikutip dari AP News.
“Kami yang sudah lama berkecimpung di bidang ini sudah menyampaikan berulang kali kemungkinan seperti ini akan terjadi karena sistem kami memang sudah kewalahan,” dia menambahkan.
Pesawat komersial yang terbang dari dan ke Bandara Reagan harus berhadapan dengan helikopter militer dalam jarak dekat. Pesawat komersial dan helikopter yang berpapasan, sangat berbahaya, terutama pada malam hari saat lampu kota bisa membuat pandangan terhadap pesawat yang datang lebih sulit.
Para pakar penerbangan menegaskan bahwa helikopter militer kerap beroperasi di atas Sungai Potomac yang berada dekat bandara. Menurut laporan kantor akuntabilitas Pemerintah AS, terdapat sekitar 88.000 penerbangan helikopter militer dan 18.000 penerbangan lain dalam radius 30 mil dari bandara antara 2016-2019.
Untuk menghindari tabrakan, pilot mengandalkan sistem kontrol bandara (TCAS), yang memberi peringatan otomatis dan instruksi manuver jika ada risiko tabrakan. Namun, TCAS berhenti mengirim instruksi di bawah ketinggian 330 meter untuk menghindari risiko pesawat jatuh.
“Tidak ada cukup ruang untuk bermanuver pada ketinggian rendah,” kata John Nance, pakar keselamatan penerbangan dan mantan pilot komersial.
Bandara Reagan memiliki luas hampir 300 hektare itu memang dekat pusat Kota Washington dan Pangkalan Gabungan Angkatan Darat AS Anacostia-Bolling. Kedekatannya dengan Capitol Hill menjadikan bandara utama bagi politisi.
Pesawat dari dan ke Bandara Reagan juga memiliki wilayah udara sempit untuk menghindari Gedung Putih, Pentagon, dan bangunan pemerintahan lainnya. Pembatasan itu semakin ketat sejak serangan teroris 11 September 2001.
“Bahkan, jika semua orang sudah melakukan sesuai dengan apa yang seharusnya di lakukan, mereka hanya memiliki jarak beberapa ratus kaki antara pesawat yang datang untuk mendarat dan banyak helikopter di sepanjang rute itu. Tidak ada ruang untuk membuat kesalahan,” kata Jim Brauchle, mantan navigator Angkatan Udara AS dan pengacara penerbangan.
Bandara Reagan juga merupaka salah satu bandara tersibuk di AS. Dengan kapasitas 15 juta penumpang per tahun, jumlah aktualnya sering kali melebihi satu setengah kali lipatnya.
Bandara itu memiliki tiga landasan pacu utama, yang terbesar adalah 01/19 dengan panjang 2.100 meter. Dua lainnya, 04/22 dan 15/33, lebih pendek dengan panjang masing-masing 1.500 dan 1.600 meter.
“Belokan dari tepi timur Sungai Potomac menuju landasan pacu 33 sangat sempit,” ujar pilot komersial Rick Redfern.
(fem/fem)