Rabu, April 23


Jakarta

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia sekaligus anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak para eksportir Indonesia untuk tidak panik dan bersikap proporsional dalam menyikapi kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan bea masuk produk ekspor Indonesia hingga 32 persen. Menurutnya, hal ini telah diantisipasi KADIN dan justru menjadi momentum untuk membuka pasar ekspor baru sebagaimana disarankan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Dampak pembebanan bea masuk 32 persen untuk produk ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat tidak signifikan. Bahkan, dampak peningkatan bea masuk ke pasar Amerika Serikat itu bisa diminimalisir dengan mencari tujuan pasar ekspor yang baru. Meninggalkan pasar Amerika Serikat menjadi strategi paling elegan mengerdilkan intimidasi Presiden AS Donald Trump terhadap mekanisme perdagangan global,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, total ekspor Indonesia mencapai USD 258,82 miliar. Dari jumlah itu, hanya sekitar USD 23,3 miliar atau kurang dari 10 persen yang dikirim ke Amerika Serikat. Produk-produk tersebut mencakup mesin, perangkat listrik, tekstil, minyak nabati, dan alas kaki.

“Data nilai ekspor Indonesia tahun 2023 itu menjelaskan, kalau pun eksportir Indonesia harus menghindari pasar Amerika Serikat untuk sementara karena faktor tingginya bea masuk, dampaknya terhadap pertumbuhan ekspor nasional tidak terlalu signifikan. Dampaknya bahkan bisa diminimalisir jika segera dikompensasi dengan pencarian pasar yang baru untuk tujuan ekspor,” imbuh Bamsoet.

Ia juga menyinggung dinamika hubungan dagang Indonesia-AS, termasuk isu pelarangan iPhone 16 yang belum memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurutnya, ini menjadi bagian dari upaya Indonesia menjaga kemandirian industri nasional.

Untuk itu, KADIN Indonesia akan memperkuat sinergi dengan pelaku ekspor guna memetakan peluang baru dan memperluas akses pasar ke berbagai negara. Bamsoet optimis Indonesia dapat menghadapi tantangan proteksionisme global sekaligus memperkuat posisi dalam jaringan perdagangan internasional.

“Untuk menjaga produktivitas industri dalam negeri, KADIN Indonesia akan memperkuat kerja sama dengan para pelaku ekspor untuk memetakan peluang baru dan membuka jalur ekspor ke negara-negara lain. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya mampu menghadapi tantangan proteksionisme Amerika Serikat, tetapi juga memperluas jejaring perdagangan global secara lebih berkelanjutan,” tutup Bamsoet.

Simak juga Video ‘Airlangga Sebut AS Sudah Terima Surat Negosiasi RI Soal Tarif 32%’:

(prf/ega)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version