Sabtu, Februari 22


Jakarta

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan komunitas motor besar perlu mengembangkan budaya tertib dan bertanggung jawab di jalan raya untuk menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti kampanye keselamatan berkendara, kegiatan sosial, edukasi teknologi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak komunitas motor besar dapat memberikan dampak positif bagi anggotanya dan masyarakat luas.

Hal itu diungkapkan Bamsoet usai menerima pengurus BMW Motorrad Community Indonesia (BMWMCI) di Jakarta, Jumat (21/2/25). Pengurus BMWMCI hadir antara lain Komisaris Dean Martin, President Justin Koswara, Vice President Andri Adam, Sekjen Muhammad Rayhan Irsyad Akbar, serta Community Manager ⁠Ricky Boen.

“Dengan membangun citra positif, meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara, dan menciptakan budaya berkendara yang beretika, komunitas motor besar tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para penggemar kendaraan. Tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Bamsoet dalam keterangan, Sabtu (22/2/2025).


Dia menjelaskan komunitas motor besar yang tertib dan bertanggung jawab turut berkontribusi pada keselamatan seluruh pengguna jalan. Menurut data Korlantas Polri pada tahun 2024, terdapat lebih dari 152.000 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 76% di antaranya melibatkan sepeda motor. Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran akan keselamatan berkendara masih perlu ditingkatkan.

“Komunitas motor besar dapat memainkan peran penting dalam mengedukasi anggotanya dan masyarakat umum tentang pentingnya keselamatan berkendara. Misalnya, komunitas motor besar dapat secara rutin mengadakan safety riding training yang meliputi teknik pengereman yang benar, posisi berkendara yang aman serta cara menghadapi situasi darurat di jalan raya,” kata Bamsoet.

Dia menambahkan komunitas motor besar dapat berperan sebagai mitra pemerintah dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Semisal, komunitas motor besar bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri untuk mengadakan program ‘Smart Rider’. Tujuannya, untuk meningkatkan keterampilan berkendara dan kesadaran akan peraturan lalu lintas di kalangan pengendara muda.

“Komunitas motor besar juga dapat menciptakan budaya berkendara yang beretika, di mana setiap anggota saling menghargai dan menjaga ketertiban di jalan raya. Tidak melanggar batas kecepatan, tidak menerobos lampu merah, ataupun tidak berkendara secara ugal-ugalan. Data Korlantas Polri menyebutkan bahwa pada tahun 2023, terdapat lebih dari 1,2 juta kasus pelanggaran lalu lintas yang tercatat, dengan mayoritas pelanggar adalah pengendara sepeda motor,” tutup Bamsoet.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version