Denpasar –
Politisi Ni Luh Djelantik meminta kepolisian dan pemerintah Bali bertindak lebih tegas terhadap turis nakal setelah aksi brutal geng Rusia merampok turis Ukraina di Jalan Tundun Penyu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada 15 Desember 2024. Ada aksi penyiksaan dan perampokan.
Ni Luh mengungkapkan keinginan itu melalui akun Instagram. Dia khawatir aksi serupa terulang dan menyasar warga lokal.
“Bali sedang tidak baik-baik saja. Kalau bisa terjadi dengan WNA Ukraina, bukan tidak mungkin akan menimpa WNI. Tindak tegas. Bersih-bersih agar Bali menjadi rumah yang aman bagi seisinya,” keterangan dalam unggahan Instagram @niluhdjelantik.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy mengungkapkan video viral itu melibatkan korban warga Ukraina Igor Iermakov. Dia dicegat oleh empat orang geng Rusia.
Ariasandy mengungkapkan empat perampok bertopeng itu merampas ponsel dan memaksa Iermakov membuka akun Binance miliknya. Setelah itu, para pelaku mengambil uang kripto milik Iermakov dengan cara mentransfernya melalui alamat dengan kombinasi angka dan huruf.
“Korban juga dipaksa mengatakan akun Binance untuk diambil kriptonya senilai US$ 214.429 (Rp 3,5 miliar),” kata dia.
Detik-detik perampokan brutal itu viral di media sosial. Saat kejadian, Iermakov mengendarai mobil bersama seorang sopir warga Indonesia. Perampokan itu terjadi di Jalan Tundun Penyu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada 15 Desember 2024.
Ariasandy mengatakan perampokan itu berawal saat Iermakov bersama sopirnya sedang dalam perjalanan menuju Tanah Bali Villas. Saat melintas di lokasi kejadian, mobil mereka diadang dua mobil hitam yang dikendarai oleh para perampok.
Berdasarkan video yang beredar, empat orang bertopeng dan berpakaian serba hitam bertuliskan ‘Polisi’ di dadanya keluar dari mobil. Mereka lantas memaksa Iermakov dan sopirnya untuk keluar dari mobil.
Setelah itu, para perampok tersebut menutup kepala bule Ukraina dan sopirnya menggunakan kain hitam. Tak hanya itu, mereka juga menodongkan pistol dan memborgol tangan keduanya.
Bahkan, Iermakov dan sopirnya sempat dianiaya oleh empat anggota geng Rusia itu sebelum dibawa ke sebuah vila di Jalan Blong Keker Perumahan Permata Gatsu Blok A Nomor 10, Jimbaran, Badung. Ariasandy mengatakan vila itu disewa seseorang berinisial AM.
“Di vila itu, korban kembali dianiaya dan dirampas ponselnya,” ujar dia.
Akibat peristiwa itu, Iermakov dan sopirnya mengalami sejumlah luka di kepala dan pinggang. Ariasandy menegaskan polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
“Sembilan saksi sudah kami periksa. Koordinasi dengan imigrasi dan Kedutaan Ukraina sudah dilakukan. Juga, dua kali dilaksanakan prarekonstruksi,” ujar dia.
Total kerugian yang dialami warga Ukraina bernama Igor Iermakov mencapai Rp 3,2 miliar. Iermakov sebelumnya dirampok oleh empat orang geng Rusia di Bali.
“Kami sedang tangani kasus kekerasan dan penculikan WNA hingga menimbulkan kerugian Rp 3,2 miliar,” kata Ariasandy.
(fem/fem)