Selasa, Februari 25


Jakarta

Lima produk bioprospeksi yang digagas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) berhasil mengantongi hak paten dari pemerintah. Tiga di antaranya berupa produk skincare yang berbahan herbal dari tumbuhan serta abu vulkanik Gunung Merapi, kok bisa ?

“Yang sudah dipatenkan ada lima dan sudah kita launching. Tiga di antaranya produk skincare berupa sabun untuk jerawat, gel untuk jerawat, dan serum untuk jerawat (Acne Serum Ettan Merapi, Acne Gel Ettan Merapi dan Acne Foam Facial Wash),” jelas Ari Nur Wijayanto, Pengendali Ekosistem Hutan BTNGM, Kamis (20/2/2025) siang.

Menurut Ari tiga produk skincare tersebut menggunakan bahan baku sumber daya alam Gunung Merapi. Bahan baku utamanya adalah dari ekstrak daun harendong bulu (clidemia hirta), ekstrak tumbuhan acacia decurrens, arang aktif acacia decurrens dan abu vulkanik Gunung Merapi.


“Bahan baku utamanya adalah dari ekstrak daun harendong bulu (clidemia hirta), ekstrak tumbuhan acacia decurrens, arang aktif acacia decurrens dan abu vulkanik Gunung Merapi. Untuk clidemia hirta ini memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sekali,” terang Ari.

Produk Skincare Berbahan Abu Vulkanik dan tumbuhan Gunung Merapi (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)

Bahan abu vulkanik, sambung Ari, diambil dari daerah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Abu vulkanik tersebut selanjutnya melewati serangkaian proses purifikasi dan diolah dengan seksama.


“Abu vulkanik itu tidak langsung tapi kita purifikasi, kita olah. Ketiga produk itu sudah kita produksi, sudah paten dan sudah ada ijin edar BP POMnya, semua sudah ada,” kata Ari.

Produk-produk tersebut, ungkap Ari, nantinya akan dirilis ke masyarakat sehingga masyarakat Gunung Merapi yang akan memproduksi. Yang menanam bahan baku tumbuhanya adalah masyarakat di lingkar Merapi.

“Yang menanam bahan baku di luar kawasan (TNGM) nanti juga masyarakat. Harus masyarakat di lingkar Gunung Merapi karena kita sudah mencoba menanam di luar tapi hasilnya, vito kimia, anti oksidannya berbeda,” kata Ari.

Ari mengatakan sementara ini masih diproduksi BTNGM tetapi nantinya akan dirilis ke masyarakat. Sambil BTNGM menyiapkan SOP produksi sampai tata niaga yang diperlukan.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version