Sabtu, Desember 14

Palas, Lampung Selatan

BAKTI Komdigi bekerja sama dengan eFishery menjalankan program digitalisasi perikanan di Desa Palas, Lampung Selatan. Tak cuma perangkat, penyuluhan akan dilakukan bertahap. Program tersebut dirancang untuk tiga bulan lamanya.

Project Manager Pilot Project Digitalisasi Perikanan BAKTI Ali Farzah mengatakan bahwa instalasi satu perangkat Internet of Things (IoT) smart autofeeder dibuat untuk satu kolam pembudidaya. Selain perangkat, penyuluhan dilakukan dari pakar di bidang perikanan.

“Nah, tentunya, konten-konten yang disediakan adalah berhubungan dengan budidaya ikan karena saat ini kita pilot project di perikanan air tawar. Kemudian kita juga memberikan konten-konten secara khusus bagaimana mencapai ekspansi pasar itu sendiri,” jelas Ali kepada detikcom.


Project Manager Pilot Project Digitalisasi Perikanan BAKTI Ali Farzah. Foto: Tripa Ramadhan

Materi yang diberikan pada intinya dimaksudkan untuk mendorong para pembudidaya sendiri. Harapannya, terdapat inisiasi dari pembudidaya untuk melakukan kegiatan ekspansi pasar tak hanya ke luar kota tapi juga luar negeri.

“Tapi tentunya ini masih butuh waktu yang cukup panjang ya karena pilot project ini sendiri baru dilaksanakan 3 bulan. Jadi konten-konten yang berkaitan dengan budidaya akan kami sampaikan,” sambungnya.

Adapun pemilihan daerah di sekitaran Kalianda sebagai lokasi project pilot karena wilayah tersebut dianggap sebagai representatif yang cocok. Sebab, ada banyak pembudidaya di sini dan juga akses telekomunikasi.

Paling utama, cakupan sinyalnya tidak sulit, apalagi auto feeder membutuhkan internet yang cukup memadai. Selain itu, daerah tersebut juga telah memiliki catu daya memenuhi kebutuhan.

Lebih lanjut, Ali berharap proyek digitalisasi perikanan BAKTI akan terus dilakukan di masa mendatang. Apalagi sektor perikanan masuk top prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, delapan misi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kalau nanti indikasinya lebih baik, kita akan ke high level di mana kita harapannya kita bisa mendapatkan approval untuk melanjutkan program ini kemudian harinya,” tegasnya.

Ade Setiawan L. Tobing Project Manager dari eFishery memberikan penjelasannya dalam kesempatan yang sama. Dia menyebut pemateri yang akan dihadirkan dapat berasal dari internal eFishery, dinas setempat, sampai praktisi pembudidaya atau pakar di bidang terkait.

Ade Setiawan L. Tobing Project Manager Program Digitalisasi Perikanan dari eFishery. Foto: Tripa Ramadhan/detikcom

“Kalau misalnya dari dinas, bisa dari pemerintah, nanti bisa disampaikan seperti apa dukungan pemerintah dari bidang perikanan, misalnya ada program A, B, C, dan semacam,” ujar Ade.

“Itu penjelasannya. Kalau dari praktisi dan semacamnya, lebih banyak ke teknis budidayanya, di mana pengaturan pakan yang baik, di mana air yang baik, pemilihan benih dan lainnya,” imbuhnya.

Smart autofeeder adalah perangkat IoT yang dikembangkan oleh perusahaan anak bangsa eFishery. BAKTI menggandeng eFishery karena dirasa memiliki keunggulan dari biaya sampai ke fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi eFeeder. Saat ini, Smart autofeeder yang diberikan BAKTI untuk Desa Palas berjumlah 15 unit.

(ask/ask)

Membagikan
Exit mobile version