Matsue –
Jepang dikenal memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah budaya seppuku yakni bunuh diri ala samurai yang parahnya akan ada kontesnya.
Melansir Soranews24, Jumat (15/11/2024), kota Matsue seperti banyak daerah-daerah lain di Jepang, Matsue memiliki sejarah lokal yang melibatkan kultur samurai.
Adapun Matsue adalah ibu kota prefektur Shimane dan memiliki populasi hampir 200 ribu orang. Sementara Kastil Matsue telah menjadi simbol ikonik masyarakat dan memiliki berbqagai acara yang diadakan sepanjang tahun untuk merayakan warisan samurai.
Namun, penyelenggara salah satu acara kultural tampaknya terlalu berlebihan karena ingin mengadakan kontes seppuku. Seppuku adalah aksi bunuh diri yang juga dikenal sebagai harakiri bagi para samurai.
Hal itu diketahui setelah adanya iklan di surat kabar lokal yang mencari para peserta kontes tersebut.
Mencari peserta
Kontes Seppuku
Kami mencari peserta untuk kontes seppuku yang akan diadakan di Teras Dandan di Balai Kota Matsue pada tanggal 14 Desember (Sabtu). Setelah melakukan seppuku dengan pedang plastik, mohon tunjukkan kemampuan akting anda dengan menggeliat selama 30 detik hingga satu menit. Orang dengan penampilan paling aktif akan dinobatkan sebagai juara! *Dilarang menggunakan darah palsu.
Iklan tersebut mencantumkan juga alamat email yang dapat dihubungi calon peserta untuk mendaftar. Isi iklan tersebut pun kemudian menyebar di media sosial. Kendati menggunakan pedang plastik, tetapi banyak orang yang memprotes hal tersebut.
Selain itu tak hanya protes atas kontes tak biasa tersebut, banyak orang tak setuju karena kontes itu akan diselenggarakan di fasilitas pemerintahan yakni Dandan Terrace, ruang acara Balai Kota Matsue.
Sementara itu, pihak Balai Kota Matsue pun juga ternyata terkejut. Karena mereka pun juga baru mengetahui adanya kontes seppuku itu. Awalnya Balai Kota Matsue telah menyetujui permohonan untuk sebuah acara di Dandan Terrace pada 14 Desember. Namun, acara tersebut diajukan dengan label acara pasar loak.
Setelah kontroversi tersebut, administrator dari balai kota pun berdiskusi dengan penyelenggara dan membatalkan acara tak biasa itu.
“Perhatian utama kami untuk acara ini (pasar loak) adalah bagaimana cara menarik pelanggan. Saya telah menyelenggarakan berbagai acara dengan para pedagang, dan ide (untuk kontes seppuku) datang dari seorang gadis di salah satu kelompok yang menikam perutnya sendiri dengan pedang yang bisa ditarik yang dia jual. Kami pikir akan menarik untuk menggunakan mainan tersebut untuk pertunjukan akting semacam itu,” ujar pihak penyelenggara.
“Saya ingin meminta maaf kepada pihak yang terlibat di balai kota karena telah menyebabkan gangguan seperti itu dari sesuatu yang kami maksudkan sebagai hiburan. Di sisi lain, kami juga menerima email dari orang-orang yang mengatakan bahwa mereka menyetujui ide tersebut dan ingin berpartisipasi, tetapi kami merasa bahwa mengadakan kontes ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dari balai kota, sehingga kami membatalkan kontes tersebut,” sambungnya.
(wkn/wkn)