Selasa, Oktober 1


Jakarta

Artefak-artefak zaman Belanda ditemukan pada saat proyek penggalian pembangunan MRT phase 2A. Artefak seperti rel trem, blok kontrol, pipa air hingga keramik-keramik dipamerkan di Gedung Bentara Budaya, Jakarta Pusat.

Artefak-artefak itu dipamerkan dengan tajuk ‘Jakarta dari Bawah Tanah’. Pameran itu dihelat secara temporer mulai 25 hingga 29 September 2024.

Salah satu tim arkeolog proyek penggalian pembangunan MRT yang berada di titik Jalan Pintu Besar Selatan, Argi Arafat, menyampaikan banyak temuan-temuan artefak yang berharga. Karena, menurutnya, di wilayah tersebut merupakan ODCB atau objek diduga cagar budaya.


“Jadi temuan-temuan yang berada di bawah tanah, khususnya Jalan Pintu Besar Selatan itu merupakan statusnya masih ODCB, jadi belum berstatus cagar budaya. Nah untuk temuan-temuannya itu di antara lain seperti saluran air bersih VOC yang berasal dari abad ke-18, lalu rail trem, lalu Jembatan Glodok, dan temuan artefak-artefak lepas lainnya yang jumlahnya itu ribuan,” kata Argi saat di lokasi pameran, Sabtu (28/9/2024).

Argi menjelaskan proyek penggalian pembangunan jalur MRT CP203 itu terdapat di dua titik, yakni Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Argi mengatakan di setiap titik penggalian terdapat temuan-temuan yang menarik.

Proyek penggalian itu dimulai sejak bulan Agustus 2021 dan berjalan selama tiga tahun. Argi mengatakan salah satu temuan yang menarik adalah bak kontrol dari zaman Belanda.

“Temuan bak kontrol itu adalah bukti bahwa saluran air itu cukup maju di abad ke-18, terutama di Jakarta. Kalau bisa dibilang, itu saluran air bersih tertua di Jakarta, bahkan teknologi itu Belanda pun belum pernah dan mereka baru buatnya di abad ke-19 sekitar tahun 1860-an,” kata Arfi.

“Jadi bahkan di tahun 1750 kita sudah punya saluran air di Batavia, jadi sejarah panjang mengenai air di Jakarta ini cukup menarik,” dia menambahkan.

Bak kontrol yang dipamerkan itu merupakan bak replikasi. Sementara itu, bak kontrol yang asli tersimpan di gudang milik Pemkot Jakarta.

Di Pameran ‘Jakarta dari Bawah Tanah’ itu juga dipamerkan keramik-keramik kuno yang berasal dari berbagai negara seperti China, Jepang, dan juga Eropa. Temuan lain yang dipamerkan adalah tulang seekor kuda.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version