Selasa, Oktober 15

Jakarta

Badai Matahari dahsyat yang dipicu semburan intens dari Matahari diperkirakan dapat mencapai tingkat ekstrem saat membombardir Bumi. Peringatan ini disampaikan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/10).

Para ilmuwan di Space Weather Prediction Group (SWPC) NOAA mengatakan bahwa awan material surya bermuatan, yang disebut coronal mass ejection (CME), menghantam Bumi dan memicu badai geomagnetik ‘hebat’ yang dapat memengaruhi jaringan listrik dan sistem komunikasi GPS dan radio, serta memperkuat tampilan aurora di wilayah yang biasanya tidak melihatnya.

CME dari Matahari mencapai Bumi pada pukul 11:17 EDT, Kamis (10/10) dan memicu badai geomagnetik kelas G4 yang dahsyat pada pukul 12:57 EDT, menurut para ahli di SWPC, dan itu belum selesai karena badai Matahari terus berlanjut hingga Jumat (11/10).


Pemandangan dari dekat semburan Matahari X1.8 yang meletus dari Matahari pada 8 Oktober 2024. Foto: NASA/SDO

Dampak Badai Matahari

Yang menjadi perhatian khusus dari peristiwa ini adalah potensi dampak terhadap infrastruktur di Bumi, yang dapat dipengaruhi oleh pemadaman radio dan gangguan lain yang terkait dengan badai geomagnetik yang parah.

Pada tahun 1989, misalnya, badai Matahari yang dahsyat memicu pemadaman listrik yang meluas di sebagian wilayah Kanada dan beberapa negara bagian timur laut AS.

Beberapa negara bagian seperti North Carolina dan Florida, yang sudah mengalami pemadaman listrik yang meluas akibat dampak Badai Helene dan Badai Milton, mungkin lebih berisiko terkena badai Matahari, pejabat NOAA memperingatkan.

“Badai itu dapat menambah tekanan pada jaringan listrik yang sudah melemah akibat badai. SWPC telah memberi tahu FEMA dan beberapa lembaga negara bagian yang terlibat dalam operasi pemulihan,” tulis pejabat SWPC.

Peringatan badai geomagnetik G4 hari Kamis (10/10) merupakan peringatan kedua yang dikeluarkan oleh pejabat NOAA SWPC sejak tahun 2005 dan mengikuti peristiwa serupa pada Mei tahun ini.

Mei lalu, serangkaian semburan besar Matahari mengirimkan beberapa CME ke Bumi, memicu pertunjukan cahaya utara yang spektakuler hingga ke selatan Alabama. Efek serupa pada aurora mungkin terjadi pada badai bulan ini.

CME yang memicu badai geomagnetik G4 pada hari Kamis (10/10) dikaitkan dengan semburan Matahari kelas X1.8 yang meletus dari Matahari. Semburan itu adalah salah satu dari beberapa semburan kelas X yang dilepaskan Matahari dalam seminggu terakhir, termasuk semburan besar X9 pada 3 Oktober. Pada Kamis (10/10), Matahari melepaskan semburan X1.4, yang menunjukkan bahwa badai masih belum berakhir.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version