Rabu, Desember 11

Jakarta

Ericsson Hackathon 2024 membuka peluang baru dalam transformasi industri dengan memanfaatkan kekuatan Generative AI dan 5G untuk mendorong revolusi di sektor manufaktur pintar. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi dalam ekosistem industri.

Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Krishna Patil mengatakan Ericsson Hackathon 2024 hadir untuk menyiapkan talenta digital di era Generative AI dan 5G yang bisa mengembangkan solusi untuk manufaktur pintar di Indonesia saat ini.

“Kami mencoba menyederhanakan budaya inovasi secara global atau bagaimana kami menggunakan teknologi baru untuk kepentingan dunia. Ericsson berkomitmen untuk mengembangkan dan membina inovasi start up yang didukung visi Indonesia Emas 2025,” ujar Krishna dalam sambutannya pada acara puncak: Top 3 Final Ericsson Hackathon 2024: ‘Empowering Industrial Transformation with Gen AI and 5G Technology’ di Jakarta, Selasa (10/12/2024).


Kompetisi terakhir ini menghadirkan tiga finalis terbaik; Tim OpenMachine, Tim Molca, dan Tim Mentos yang telah melewati seleksi ketat dan sesi mentoring intensif bersama para ahli industri.

Acara dibuka dengan presentasi masing-masing tim di hadapan keempat juri dan pengaplikasian langsung proyek yang dibuat. Terdapat juga sesi tanya jawab antar juri dan peserta yang menjadi salah satu acuan untuk penilaian pemenang.

Setelah sesi diskusi ketat para juri, Tim Molca ditetapkan berhasil menempati juara pertama Ericsson Hackathon 2024. Disusul dengan Tim Mentos sebagai juara dua dan Tim OpenMachine sebagai juara tiga.

Digital Twin, proyek yang dibuat Tim Molca, merupakan sebuah inovasi koneksi data dari berbagai sumber seperti Internet of Things (IoT), software, dan solusi lain untuk jadi satu. Dengan menggunakan replika 3D yang sama persis seperti di dunia nyata.

Kegunaannya untuk mengintegrasikan semua data yang ada ke dalam satu platform. Sehingga data tersebut bisa dilihat dalam bentuk replika 3D yang sesuai dengan dunia nyata. Tim Molca juga menggunakan Generative AI untuk menjadi co-pilot proyek untuk menanyakan terkait kondisi pabrik atau mesin.

“Misal, kita tanya terkait downtime mesinnya berapa kali, berapa lama, dan karena apa. Jadi, AI di sini berfungsi sebagai asisten kita untuk mengetahui kondisi apa yang terjadi di lapangan atau di dunia nyata,” ujar Ali Fikri dari Tim Molca.

Dengan inovasi tersebut, Ericsson Hackathon 2024 membuktikan bagaimana Generative AI dan 5G dapat menjadi pendorong utama transformasi di sektor manufaktur pintar.

Solusi ini berpotensi meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data secara real-time, membawa industri manufaktur Indonesia ke era baru yang lebih canggih.

Terpilihnya Tim Molca sebagai juara pertama Ericsson Hackathon 2024, mereka akan mendapat kesempatan untuk bermitra dengan sponsor atau investor, mengikuti program akselerator lanjutan, dan hadiah senilai Rp 50 juta.

Adapun tiga hal yang menjadi acuan penilaian yaitu yang pertama adalah bagaimana penggunaan data Generative AI di teknologi saat ini untuk mengelola transformasi. Kedua, memanfaatkan konektiviti dengan 5G. Ketiga, inovasi dari adanya isu-isu nyata di industri manufaktur atau sektor yang ditargetkan.

Sebagai informasi, gelaran kompetisi ini merupakan kolaborasi antara Ericsson, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Pusat Industri Digitalisasi Indonesia (PIDI 4.0), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.

Setiap tim dalam kompetisi ini terdiri dari tiga peran utama: hacker, ahli teknis atau developer; hustler, yang berperan sebagai entrepreneur atau project manager; dan hipster, yang bertugas menangani aspek kreatif seperti desain UI/UX atau pemasaran.

Tim peserta akan diberikan daftar masalah nyata yang dihadapi industri manufaktur. Tugas mereka adalah membuat solusi untuk meningkatkan otomatisasi, perawatan prediktif, kontrol kualitas, dan pengelolaan rantai pasokan.

Peserta terpilih akan mendapat pelatihan dan bimbingan dari mentor Ericsson, Innovation & Learning Center Jakarta, dan mitra Hackathon 2024. Kemudian akan mempresentasikan proyek mereka di hadapan juri.

Hadir pada acara final ini Direktur Ericsson Indonesia Ronni Nurmal, Head of Service Delivery Ericsson Indonesia Prima Widya Putri, ⁠Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan, Associate Professor of Industrial Engineering Swiss German University Tanika D Sofianti, Digital Transformation Expert Carlos Karo Karo, Director AI Venture KORIKA Alexander Ludi, serta Direktur Ekonomi Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto.

(akn/ega)

Membagikan
Exit mobile version