Minggu, Februari 2


Jakarta

Perusahaan Johnson & Johnson (J&J) belum lama ini merencanakan akan membayar sekitar 6,5 miliar USD atau setara Rp 103 triliun untuk menyelesaikan hampir ribuan tuntutan hukum yang menyatakan bahwa produk bedak tabur berbahan dasar talc menyebabkan kanker ovarium.

Diberitakan CNBC, J&J telah menghadapi tuntutan bertahun-tahun atas kasus bedak bayi yang mereka produksi, yang saat ini sudah tidak diperjual belikan, disebut memicu kanker.

Tuntutan hukum terkait bedak bayi berbahan dasar talk J&J dimulai pada tahun 1999, ketika seorang wanita menuduh bahwa penggunaan bedak bayi seumur hidup menyebabkan mesothelioma, kanker langka yang biasanya disebabkan oleh paparan asbes, yang dikenal sebagai karsinogen. Pada tahun 2009, seorang wanita lain menggugat perusahaan tersebut dengan tuduhan bahwa produk berbahan dasar talk menyebabkan kanker ovariumnya.


Sejak itu, ribuan orang lainnya telah mengajukan klaim atas kasus kanker ovarium atau mesothelioma yang menurut mereka disebabkan oleh asbes dalam bedak bayi J&J. Terkait hal tersebut, perusahaan juga berpendapat bahwa penelitian belum menunjukkan hubungan yang meyakinkan antara kanker ovarium dan produk berbahan dasar bedak.

Namun baru-baru ini penelitian terbaru dalam Journal of Clinical Oncology, menemukan bahwa penggunaan bedak talk pada alat kelamin dikaitkan dengan kanker ovarium. Keterkaitan antara keduanya kana lebih besar terjadi jika menggunakan bedak talc dalam waktu lama.

Para peneliti berasal dari National Institutes of Health, dan temuan mereka didasarkan pada data dari Sister Study, yang melibatkan lebih dari 50.000 wanita di AS dari tahun 2003 hingga 2009. Para peserta bergabung ketika mereka berusia antara 35 dan 74 tahun, dan masing-masing memiliki saudara perempuan yang didiagnosis mengidap kanker payudara, yang mungkin membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara atau ovarium.

Menyoal temuan tersebut, Erik Haas, wakil presiden litigasi J&J di seluruh dunia, mengatakan analisis baru ini tidak menetapkan hubungan sebab akibat atau melibatkan agen pemicu kanker tertentu.

“Studi ini tidak mengubah banyak bukti bahwa bedak talk tidak menyebabkan kanker ovarium,” katanya.

Simak Video “ Johnson & Johnson Ajukan Pailit Usai Digugat soal Bedak Picu Kanker
[Gambas:Video 20detik]
(kna/suc)

Membagikan
Exit mobile version