Minggu, Desember 29


Jakarta

Pasangan pilot penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 yang tewas saat mendarat darurat mendapat penghormatan dari pihak maskapai.

Presiden Azerbaijan Airlines Samir Rzayev mengatakan bahwa kepahlawanan kedua pilot tersebut tidak akan pernah dilupakan. Mereka terus bekerja secara profesional hingga akhir hayat.

Pada penerbangan itu, 38 orang dinyatakan tewas dan 29 orang lainnya dilaporkan selamat. “Meskipun kecelakaan tragis ini membawa kerugian yang signifikan bagi bangsa kita, dedikasi para kru yang gagah berani dalam menjalankan tugas mereka hingga saat-saat terakhir dan memprioritaskan nyawa manusia telah mengabadikan nama mereka dalam sejarah,” ujar Rzayev, menurut kantor berita Azerbaijan, Report.


Rzayev mengatakan bahwa kedua pilot tersebut secara kolektif telah memiliki lebih dari 15 ribu jam terbang. Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa pesawat tersebut baru saja lolos dari pemeriksaan teknis.

“Terlepas dari tindakan-tindakan ini, penyebab dari insiden ini masih dalam penyelidikan,” tambah Rzayev.

Adapun pesawat jet Embraer 190 itu berangkat dari Baku, Azerbaijan, pada hari Rabu (25/12/2024), menuju Grozny, Rusia. Maskapai mengatakan kepada BBC bahwa cuaca buruk menyebabkan pengalihan rute.

Mengutip SCMP, Jumat (27/12/2024), situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat mendarat darurat sekitar pukul 06:28 waktu setempat di dekat Aktau, Kazakhstan.

Banyak pihak menduga insiden itu disebabkan oleh sistem keamanan rudal yang dimiliki Rusia. Namun, dugaan awal menurut otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsia, pesawat itu dialihkan setelah adanya serangan burung yang menyebabkan keadaan darurat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui media pemerintah Rusia, RIA Novosti, memperingatkan agar tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut sebelum selesainya investigasi..

Namun demikian, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, mengklaim insiden itu merupakan kesalahan Rusia.

Pada Rabu malam (25/12), ia mengklaim dalam sebuah unggahan di media sosial X bahwa maskapai penerbangan komersial tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia. Adapun Ukraina pun masih bersitegang dengan pihak Rusia hingga saat ini.

Dalam postingan tersebut, dia mengatakan bahwa ada rekaman video dari dalam pesawat, yang menunjukkan rompi pelampung yang bocor dan kerusakan lainnya.

(wkn/ddn)

Membagikan
Exit mobile version