![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2022/12/26/ayu-azhari-2_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Artis senior Ayu Azhari baru-baru ini mendapat kesempatan langka untuk menjadi dubber bahasa Indonesia untuk karakter Sridevi dalam film English Vinglish. Film drama komedi asal India yang pertama kali dirilis pada 2012 ini disutradarai oleh Gauri Shinde.
Diketahui film ini kini kembali diputar di salah satu festival film di Indonesia. Ayu mengungkapkan tantangan menjadi dubber untuk peran orang lain.
“Ini untuk peran orang lain iya buat aku sih challenge. Ternyata ada yang sebayaan aku yang ngisi suara anak muda. Jadi, satu seni tersendiri untuk menjadi dubber itu nggak gampang,” ujarnya saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).
Putri Ayu, Isabella Tram, yang juga turut menyaksikan karya ibunya mengungkapkan rasa bangganya. Menurut Isabella, dubbing sang mama sangat mendalami karakter dan perannya.
“Saya bangga masyaallah. Awalnya lupa ini mama ya saking mirip Sridevi-nya. Ah ini mama ya, sampai bahasa Inggris-nya ada aksen India-nya. Kayaknya ini sama sekali nggak kayak mama, masyaallah sekali saya bangga,” kata Isabella, yang juga merupakan anak dari vokalis White Lion, Mike Tramp.
Meski awalnya merasa mudah, Isabella ternyata menyadari bahwa menjadi dubber bukanlah pekerjaan yang sepele. “Mama cerita ternyata dubbing nggak segampang yang aku pikir. Akting juga keras, tapi dubbing perlu banyak waktu, fokus, dan juga mendalami perannya. Masyaallah mama sudah melakukan dengan baik,” lanjut Isabella.
Ayu Azhari pun menambahkan bahwa proses dubbing memerlukan latihan intensif. Bahkan Ayu mengerjakan proses dubbing sejak pagi hingga malam hari.
“Iyalah, kalau nggak bisa lama. Aku sehari dari pagi sampai malam bisa selesai, tapi nggak boleh jadi dibikin dua hari,” tuturnya.
Saat ditanya apakah lebih sulit antara akting atau dubbing, Ayu menjawab bijak. Menurutnya, keduanya sama-sama memiliki kesulitan tersendiri.
“Sama-sama susah. Kita nggak bisa bilang mudah karena takut nggak bagus. Jadi, harus teamwork dalam bekerja seni itu harus ada yang membantu,” pungkasnya.
(fbr/mau)