Jakarta –
Di musim liburan seperti saat ini, pemilik kendaraan jangan sampai lengah. Jangan sampai kamu jadi korban pencurian velg dan ban saat sedang berhenti untuk beristirahat di rest area.
Soalnya, beberapa kali terjadi kasus pencurian velg dan ban saat mobil diparkir. Pada beberapa kasus, pencuri melakukan aksinya dengan mendongkrak mobil untuk mengambil ban beserta velg yang terpasang. Mobil yang terlepas bannya itu kemudian diganjal batu.
Untuk menghindari aksi pencurian velg dan ban itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemilik mobil, seperti dikutip dari situs resmi Toyota.
Pertama, kamu bisa mengganti kepala nut yang tidak lazim bentuknya, semisal bentuk kembang atau kotak dalam. Adapun harga untuk kepala nut tersebut beragam. Namun, rata-rata penjual membanderolnya mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 100.000.
Bila ingin lebih aman, bisa juga gunakan nut yang terkunci. Model ini juga biasa digunakan untuk ban cadangan yang digantung di belakang mobil. Hanya, ketika digunakan ada sedikit bunyi dan vibrasi.
Satu hal penting, untuk yang alarm mobilnya ada sensor getaran dan dimatikan, coba aktifkan lagi alarm guncangannya. Jadi, ketika mobil tergoncang, sirene alarm akan berbunyi. Risikonya memang alarm mobil jadi mudah berbunyi, tapi jadi lebih aman.
Perhatikan juga tempat parkir mobilnya. Jangan ditempatkan di wilayah yang sepi agar pas alarm berbunyi, orang di sekitar langsung memperhatikan. Dianjurkan agar memarkirkan kendaraan di tempat yang aman dan terlihat ramai orang.
Pastikan ada petugas keamanan yang terlihat berjaga-jaga di tempat kita memarkirkan kendaraan. Kalau perlu, cari area parkir yang terang serta dilengkapi dengan pengawasan CCTV.
Erreza Hardian, Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga sebagai Wakil Bidang Pendidikan & Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO), juga memberikan beberapa tips aman untuk beristirahat di rest area.
“Tentang pembobolan di rest area, antisipasi dengan bergantian menjaga atau taruh barang-barang di bagasi yang tidak terlihat, atau sekalian bawa turun,” kata Reza kepada detikOto, Jumat (27/12/2024).
Perlu dicatat, rest area di jalan tol adalah tempat untuk istirahat sejenak seperti untuk salat, makan dan minum dengan durasi maksimal 60 menit.
“Dengan selang waktu seperti dibahas di atas tentunya yang berniat jahat tidak punya waktu panjang untuk melakukan aksinya. Petugas di rest area hanya mengatur, tetapi tidak menjamin tidak adanya tingkat kejahatan. Banyak diindikasikan penjahat ini juga merupakan pengguna jalan tol dan pemakai rest area dan bukan malah penduduk di sekitaran rest area, mereka cenderung akan menjaga wilayahnya,” ujar Reza.
(rgr/din)