Jumat, Januari 31


Jakarta

Sebagai MPV premium bertenaga listrik, Maxus Mifa 7 menawarkan berbagai fitur canggih. Namun, untuk mengendarai mobil ini perlu penyesuaian terlebih dahulu. Terutama soal penggunaan fitur-fiturnya.

Buat yang terbiasa membawa mobil Jepang, mungkin akan kebingungan saat mencoba menyetir Maxus Mifa 7. Soalnya, di konsol tengah tidak ada tuas transmisi. Sebagai gantinya, tuas transmisi berada di balik setir sebelah kanan, mirip tuas lampu sein kalau di mobil Jepang.

Untuk masuk gigi, tinggal turunkan tuas transmisi ke bawah seperti mengaktifkan sein kanan di mobil Jepang. Untuk mundur, tuas transmisi tinggal diputar ke atas sampai mentok. Sedangkan untuk posisi P, tinggal pencet tombol yang ada di samping tuas tersebut. Saat transmisi P diaktifkan, maka rem tangan atau parking brake secara otomatis juga aktif.


Tuas Transmisi pada Maxus Mifa 7 Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

Tuas transmisi di balik setir ini mungkin akan membuat bingung kebanyakan sopir di Indonesia yang terbiasa bawa mobil Jepang. Sebab, posisi tuasnya mirip seperti tuas lampu sein di mobil Jepang. Sedangkan tuas lampu sein pada Maxus Mifa 7 berada di sebelah kiri, ala mobil-mobil Eropa.

Lalu bagaimana kalau pengemudi salah dalam menggunakan tuas-tuas itu? Niat mengaktifkan lampu sein malah tuas persneling yang dioperasikan? Tenang, kata Product Specialist PT Indomobil Energi Baru (Maxus Indonesia) Malvin, mobil ini sudah ada sistem pengamannya ketika pengemudi salah menggunakan tuas tersebut.

“Kalau lagi jalan, kita tarik ke D sekali lagi, dia untuk mengaktifkan Adaptive Cruise Control. Tapi kalau kita lagi jalan, maju, kita tarik ke atas kan harusnya R, nggak akan berfungsi. Itu safety-nya. Jadi untuk pindah, itu harus nol, injak rem, baru tarik ke atas, baru pindah jadi R. Itu safety-nya gitu,” ujar Malvin.

Maxus Mifa 7 dijual seharga Rp 788 juta on the road Jakarta. Di bagian dapur pacunya, Maxus Mifa 7 dibekali baterai berkapasitas 90 kWh. Maxus mengklaim, sekali cas sampai penuh mobil ini bisa menjangkau jarak 480 km (WLTP rute kombinasi), bahkan sampai 635 km (WLTP City). Motor listriknya punya tenaga maksimal 180 kW dengan torsi mencapai 350 Nm.

Mobil ini bisa dicas dengan arus AC 11 kW atau DC hingga 130 kW. Dengan arus AC, ngecas dari 5 persen sampai penuh butuh waktu 8,5 jam. Tapi kalau dengan fast charging DC, ngecas dari 30 persen sampai 80 persen cuma butuh waktu setengah jam.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version