Kamis, Februari 13

Jakarta

Semua pengguna iOS dan Android diminta untuk waspada terhadap penipuan baru berupa pesan teks. Penipu akan mengirimkan sebuah pesan ke perangkat seluler yang mengatakan bahwa mereka memiliki utang tol yang belum dibayar.

Penipuan model baru ini terjadi di Amerika Serikat dan FBI mengungkapkan serangan siber ini telah berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain. FBI pun meminta bahwa pengguna yang menerima pesan tersebut harus segera dihapus dari perangkat mereka.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) telah mengeluarkan peringatannya sendiri yang menjelaskan lebih lanjut cara kerja penipuan tersebut.


Melansir dari Phone Arena, Rabu (12/2/2025) langkah pertama, target akan menerima pesan yang diduga berasal dari agen tol yang menyatakan bahwa pengguna berutang untuk tol yang belum dibayar dan harus segera membayarnya.

Setelah itu akan dibawa ke sebuah halaman yang memungkinkan pengguna mengetikkan informasi rekening bank atau kartu kredit.

Jika pengguna mengklik tautan untuk membayar, penipu bisa saja mendapatkan informasi pribadi lainnya seperti nomor SIM. Berbekal informasi rekening keuangan dan nomor SIM, penipu tidak hanya dapat mencuri uang, tetapi juga dapat mencuri identitas.

FTC merekomendasikan agar ketika pengguna menerima pesan dari seseorang yang tidak dikenal, jangan pernah mengeklik satu pun tautan. Para penipu mencoba membuat target bertindak secara emosional dan merespons dengan cepat dengan membuat ancaman tertentu.

Jika menerima teks yang menuntut untuk membayar denda dengan ancaman SIM akan dibekukan, kemungkinan besar akan melakukan pembayaran alih-alih meluangkan waktu untuk menyelidiki keabsahan teks tersebut. FTC juga menyarankan agar pengguna menggunakan opsi Laporkan Spam pada ponsel untuk melaporkan SMS yang tidak diinginkan.

Serupa dengan apa yang disarankan oleh FBI, setelah memeriksa dan melaporkan teks yang tidak diinginkan, hapuslah segera. Perlu dicatat bahwa peringatan ini bukan berasal dari analis keamanan, tetapi dari lembaga pemerintah seperti FBI dan FTC.

Meskipun ini disebut sebagai penipuan baru oleh pemerintah, ini hanyalah penipuan phishing karena teks tersebut ditulis seolah-olah berasal dari otoritas tol yang sah.

Masalahnya adalah terkadang target tidak ingat apakah dia berkendara ke negara bagian tertentu dan memutuskan untuk membayar jumlah yang diminta karena sepertinya itu solusi termudah.

Jangan lakukan ini. Jumlah yang diminta mungkin tidak terlalu besar, tetapi tujuan utama penipu adalah untuk mendapatkan informasi perbankan atau rekening koran dan menguras rekening keuangan pengguna.

(jsn/afr)

Membagikan
Exit mobile version