
Bangkok –
Gempa yang melanda Myanmar dan Thailand membuat panik masyarakat, termasuk turis-turis. Kebanyakan turis terjebak saat sedang wisata belanja.
Fraser Morton, seorang turis yang berada di salah satu dari banyak pusat perbelanjaan di Bangkok untuk membeli peralatan kamera. Saat sedang jalan-jalan, gedung mulai bergerak.
Kepanikan terjadi, orang-orang berlari ke arah yang salah menuruni eskalator, kantor berita AP melaporkan.
“Saya berada di gedung ini tepat di belakang saya. Itu adalah pusat perbelanjaan dan saya ada di sana untuk membeli peralatan kamera. Dan tiba-tiba seluruh gedung mulai bergerak. Seketika terdengar teriakan, ada banyak kepanikan,” kata Morton.
“Awalnya saya hanya berjalan dengan tenang, tetapi kemudian gedung itu mulai bergerak. Dan ya, banyak teriakan, banyak kepanikan,” tambahnya.
Morton keluar dan kemudian melihat ke atas gedung dan seluruh gedung itu bergerak. Debu dan puing-puing berterbaran ke udara.
Paul Vincent, seorang turis dari Inggris, melihat air mengalir dari atas salah satu gedung tinggi dan gedung-gedung lain bergoyang.
“Saya sedang duduk di sebuah bar dan restoran, hanya berbicara dengan orang asing di sana, dan hal berikutnya, karena itu adalah bar kecil, kami hanya merasakan sebuah gerakan. Tetapi hal berikutnya, semua orang datang ke jalan. Jadi ada banyak teriakan dan kepanikan, yang jelas membuatnya jauh lebih buruk,” kata Vincent.
Gempa bumi itu diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 skala Richter, dan orang-orang di Bangkok yang dievakuasi dari gedung mereka diperingatkan untuk tetap berada di luar untuk berjaga-jaga jika terjadi lebih banyak gempa.
Sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok runtuh. Polisi mengatakan kepada AP bahwa mereka sedang menanggapi kejadian di dekat Pasar Chatuchak yang populer di Bangkok. Pihak berwenang tidak memiliki informasi langsung tentang berapa banyak pekerja yang berada di lokasi tersebut pada saat keruntuhan.
Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter tersebut menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dari rumah dan tempat kerja mereka.
Survei Geologi AS dan pusat ilmu kebumian GFZ Jerman mengatakan gempa tersebut dangkal dengan kedalaman 10 km, dengan episentrum di Myanmar, menurut laporan awal.
(bnl/bnl)