Selasa, Desember 17


Jakarta

Akhir-akhir ini banyak orang memilih alih profesi sebagai petani. Tetapi berbeda dengan seorang chef yang justru keluar dari lahan dan masuk ke dapur.

Menggeluti suatu dunia profesi bertahun-tahun bukan hal yang mudah. Perasaan bosan, jenuh, atau juga yang sering dikenal dengan istilah burn out menjadi momok yang menakutkan.

Tak heran jika beberapa orang akhirnya nekat menantang dirinya untuk menghadapi tantangan yang baru. Akhir-akhir ini banyak media yang mengisahkan pengusaha hingga profesor alih profesi sebagai petani karena merasa lebih tenang saat berada di ladang.


Tetapi hal ini justru berubah 180 derajat untuk chef asal Nigerian. Michigan Public (10/12) membagikan kisah Prej Irogbu yang keluar dari zona nyamannya sebagai seorang petani.

Chef Irogbu berhasil mengubah karirnya dari petani menjadi chef profesional. Foto: Michigan Public

Irogbu awalnya menggemari memasak dengan skala rumahan dan sekadar memasak untuk keluarganya. Sampai suatu hari ia mencoba memasak lebih banyak dan memiliki ide untuk mulai mengoperasikan food truck.

“Aku lahir dari 7 orang anggota keluarga. Kami sangat miskin, tetapi kami selalu memiliki apa yang kami butuhkan. Jadi, ketika kami lapar, beruntungnya ada pertanian yang kami miliki. Sayangnya aku tidak terlalu suka bertani,” ujar Irogbu.

Bisnis kuliner pertamanya dimulai dari ketika mencoba untuk menjual sisa makanan yang dimasak pada kedai kecil pinggir jalan. Tak disangka rasa masakan yang enak dan keahliannya dalam menyajikan makanan akhirnya dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya.

Sampai akhirnya nama Irogbu terdengar pada telinga sebuah perusahaan minyak yang mempekerjakannya sebagai chef pada kapal mereka. Irogbu mulai merasa bangga sekaligus puas ketika lebih banyak orang menikmati dan menyukai makanan buatannya.

Keberhasilannya ini berawal dari kemampuan memasak sederhana yang dimilikinya. Foto: Michigan Public

Kuliah di Wayne State University, Detroit, Amerika Serikat membuatnya kesulitan untuk mencari makanan otentik asli Nigeria. Irogbu kemudian berpikir mengapa tidak dirinya yang menyajikan makanan tersebut? Keahliannya memasak akhirnya berubah menjadi bisnis food truck sederhana mengawali karirnya sebagai wiraswasta.

Menu yang dihadirkannya saat itu hanya sekadar egusi, olahan kambing dan domba, hingga menu-menu vegetarian. Makanan yang disajikan Irogbu diterima baik oleh masyarakat Detroit.

Menekuni dunia bisnis kuliner dengan ulet dan konsisten akhirnya membawa Irogbu pada kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya. Ada restoran yang baru saja diresmikan dengan nama Calabash di Detroit yang menyajikan fasilitas makan keluarga dengan nyaman bergaya Nigeria.

Ia menerapkan aturan untuk melepas alas kaki, mencuci tangan dan makan dengan tangan, hingga tempat duduk untuk tamu yang hampir lesehan pada lantai. Tetapi ia merasa senang karena akhirnya nasib dirinya menjadi petani dapat berubah sesuai minatnya berkat usaha keras dari diri sendiri.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version