Rabu, September 25


Jakarta

Efek rumah kaca dan perubahan iklim menjadi salah satu dampak dari industri penerbangan. Lion Group berkomitmen untuk ramah lingkungan sampai ke kru kabinnya.

Lion Group Training Center (LGTC), pusat pelatihan awak kabin yang berada di bawah naungan Lion Group, terus berkomitmen dalam mendukung program keberlanjutan dan ramah lingkungan. Lokasi Lion Group Training Center (LGTC) terletak di lingkungan yang asri dan hijau, di kelilingi oleh banyak pepohonan, menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman bagi para peserta pelatihan.

Bagian dari upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDG), LGTC terus menghadirkan berbagai inisiatif hijau di seluruh program pelatihannya.


“Dalam pelatihan pramugari dan pramugara, Lion Group memperkenalkan aktivitas yang memprioritaskan pengurangan jejak karbon, seperti memanfaatkan material ramah lingkungan di fasilitas pelatihan dan menggunakan teknologi hemat energi di ruang kelas dan simulasi,” ucap Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi pada Selasa (24/9).

Selain itu, LGTC juga fokus pada pendidikan untuk meminimalisir limbah plastik, terutama dalam aspek layanan penerbangan, seperti pemakaian barang-barang yang dapat didaur ulang selama simulasi layanan penumpang.

Mengapa Program Ramah Lingkungan Penting dalam Pelatihan Awak Kabin?

“Penerapan program ramah lingkungan dalam pelatihan pramugari dan pramugara sangat penting karena sektor penerbangan adalah salah satu industri dengan dampak lingkungan yang signifikan,” ungkap Danang.

Pelatihan ini tidak hanya mempersiapkan calon awak kabin untuk menghadapi situasi darurat, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sejak dini.

“Kesadaran ini diharapkan dapat diterapkan di penerbangan komersial untuk mengurangi penggunaan energi dan limbah selama operasional,” katanya.

Tak hanya pelatihan ramah lingkungan, berikut beberapa jenis training wajib dikuasai oleh awak kabin:

Pelatihan Evakuasi di Air: Wet Drill

Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap awak kabin adalah kemampuan berenang. Dalam kondisi darurat yang mengharuskan pendaratan di air, pramugari dan pramugara harus siap
membantu evakuasi penumpang.

LGTC memberikan pelatihan Wet Drill, yang meliputi penggunaan pelampung, penyelamatan penumpang dan cara bertahan hidup di air dengan peralatan seperti life raft (perahu karet yang digunakan dalam situasi darurat ketika pesawat harus mendarat di air/ ditching) dan survival kit.

Pelatihan ini tidak hanya penting untuk menjaga keselamatan di udara tetapi juga untuk menjaga kebugaran fisik. Berenang adalah salah satu olahraga yang memperkuat sistem pernapasan dan kekebalan tubuh, serta
dapat mengurangi stres. Di LGTC, pelatihan berenang dilakukan di kolam berstandar internasional dengan fasilitas lengkap untuk simulasi evakuasi air.

Pelatihan Keadaan Darurat di Darat: Mock Up Pesawat

Selain pelatihan di air, LGTC juga dilengkapi dengan fasilitas mock up pesawat seperti Airbus 320, ATR 72 dan Boeing 737 untuk mensimulasikan berbagai situasi darurat.

“Pelatihan ini meliputi cara mengoperasikan pintu darurat, menggunakan papan seluncur evakuasi, teknik penyelamatan penumpang dan lainnya,” jelasnya.

LGTC memberikan pengalaman pelatihan seakurat mungkin dengan menggunakan replika pesawat yang menyerupai kondisi nyata. Selain evakuasi, pramugari dan pramugara juga dilatih menghadapi kebakaran, menangani situasi medis darurat, dan menjalankan prosedur keamanan.

Setiap pelatihan dilakukan oleh instruktur profesional dengan standar keselamatan yang ketat, sehingga para peserta dilengkapi dengan keterampilan menyeluruh untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang di udara.

“Komitmen Lion Group terhadap keberlanjutan dan peningkatan kualitas pelatihan awak kabin, LGTC terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi industri penerbangan sekaligus mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG),” pungkasnya.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version