Senin, Januari 20


Jakarta

Sebuah mobil Toyota Avanza nyelonong tanpa kendali dan tidak ada sopir di dalamnya. Mobil itu melaju tanpa sopir dari jalan tol hingga keluar tol sampai menabrak pesepeda dan tiang penerangan jalan.

Dikutip detikNews, Kasat Lantas Jakarta Utara Kompol Donni Bagus Wibisono mobil yang dikemudikan oleh perempuan berinisial YH ini mengalami masalah rem saat melintas di Jalan Tol Wiyoto Wiyono.

“Awalnya kendaraan Toyota Avanza B-1088-BFT yang dikemudikan Saudarai YH melaju di Jalan Tol Wiyoto Wiyono arah selatan. Saat di perjalanan di atas tol kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala remnya tidak berfungsi,” jelas Donni.


Menurutnya, pengemudi Avanza itu panik hingga turun dari mobil. Namun, mobil itu malah berjalan sendiri hingga akhirnya menabrak pesepeda di dekat Halte Pintu Air 2, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading.

“Pengemudi panik dan turun dari mobil, kemudian mobil tersebut melaju terus keluar tol (Exit Tol Sunter) tanpa dikemudikan, sehingga mobil melaju tidak terkendali oleng ke kiri,” ungkapnya.

Dari video yang beredar di media sosial, mobil Avanza itu melaju cukup kencang tanpa adanya sopir di dalam. Dalam video itu juga tampak mobil meraung dengan RPM tinggi. Seorang pria yang disebut salah satu sopir truk yang melintas di jalan tol berniat membantu. Namun, pria itu tampak melakukan bantuan dari luar mobil. Kemudian, mobil melaju tanpa ada yang mengendalikan di dalamnya. Pria yang menolong itu mencoba mengejar dengan berlari, tapi tidak terjangkau, malah sampai terjatuh.

[Gambas:Instagram]

Menurut Erreza Hardian, Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga sebagai Wakil Bidang Pendidikan & Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO), kemungkinan mobil itu melaju karena masuk gigi. Ditambah gas juga meraung dengan RPM tinggi.

“RPM naik karena pedal akselerator, master kopling atas kan mengatur pegas rem dan akselerator. Bisa juga karena keganjal, bisa karpet atau sepatu, banyak pengemudi dilepas alas kakinya,” kata Reza kepada detikOto, Senin (20/1/2025).

“Nah transmisi masuk patut diduga karena panik dari orang yang coba membantu. Niatnya menolong, tapi tidak sengaja tersentuh atau salah posisi transmisi. Itu tadi saya bilang, saat pengemudi turun sudah henti, tapi karena ada niat baik menolong tapi tidak masuk ke dalam, maka ada yang kurang terkendali,” sambungnya.

Reza mengatakan, dalam mengendalikan kendaraan lebih baik duduk di dalam kendaraan. Namun, mungkin rasa panik juga berpengaruh dalam kondisi itu.

“Iya sebaiknya (membantu dengan masuk ke dalam mobil) dan pada kondisi di atas sangat memungkinkan. Ini dinamis ya tergantung situasi dan kondisi. Mengendalikan kendaraan lebih proper duduk dan dari dalam kendaraan,” katanya.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version