
Jakarta –
Astronaut NASA yang sudah kembali setelah 9 bulan di angkasa, Sunita Williams dan Barry Wilmore, berpotensi menderita sakit punggung yang cukup parah dan berlangsung lama.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, studi mengindikasikan sekitar sepertiga astronaut yang menghabiskan berbulan-bulan di antariksa menderita sakit punggung kronis karena penurunan fungsi tulang belakang di situasi gravitasi nol.
Astronaut NASA, Frank Rubio, yang menghabiskan 371 hari di International Space Station (ISS), mengaku butuh waktu dua sampai tiga bulan rehabilitasi sampai dia merasa normal kembali.
Begitu astronot kembali ke Bumi, tulang belakang bertahap kembali ke bentuk normalnya, tapi jauh lebih lemah. Begitu pula keadaannya di otot punggung dan inti, yang melindungi dan menopang tulang belakang. Williams yang berusia 59 tahun dan Wilmore 62 tahun, diperingatkan dokter mereka akan menghadapi jalan panjang untuk menjadi sehat kembali.
“Berdasarkan lamanya misi, kemungkinan besar memakan waktu setidaknya tiga hingga enam bulan bagi mereka untuk merasa sepenuhnya normal dan mungkin lebih lama lagi bagi tulang belakang untuk kembali ke kondisi sebelum penerbangan,” kata Dr. Ehsan Jazini, ahli bedah tulang belakang.
Pemulihan bisa memakan waktu hingga 1,5 kali lebih lama dari durasi misi. Itu berarti mereka mungkin memerlukan waktu lebih dari setahun sebelum pulih.
“Tim medis NASA diperlengkapi dengan baik untuk menangani hal ini, tapi mengingat lamanya misi, jangka waktu pemulihan kemungkinan lebih lama,” katanya.
“Seperti yang saya katakan kepada pasien saya, mereka akan membutuhkan banyak kesabaran dan konsistensi dalam proses rehabilitasi,” imbuhnya.
Tingkat keparahan dan durasi nyeri punggung yang dihadapi Williams dan Wilmore akan bervariasi tergantung pada kesehatan tulang mereka. Sebagian astronaut melaporkan nyeri di punggung bawah dan menggambarkannya sebagai dramatis atau kejang.
“Di luar angkasa, tulang belakang mengembang karena kurangnya gravitasi. Ketika para astronot kembali ke Bumi, tulang belakang tertekan karena gravitasi yang dapat menyebabkan nyeri punggung,” kata Dr. Deena Adimoolam, spesialis penyakit tulang di Summit Health.
(fyk/afr)